SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Warga relokasi yang tinggal di kawasan Solo Elok, Mojosongo, Jebres, terpaksa Salat Tarawih berjamaah di rumah salah seorang warga sepanjang Ramadan ini menyusul tak adanya masjid atau musala.

Mereka berharap ada bantuan pengadaan tempat ibadah, baik dari pemerintah maupun masyarakat. Berdasar informasi yang dihimpun Espos, warga Solo Elok biasanya menjalankan Salat Tarawih dan Witir di kediaman warga bernama Sutarman. Hampir tiap malam di bulan puasa ini, sedikitnya 30 warga menunaikan salat di rumah Sutarman. Ketua Sub Pokja Relokasi IV Solo Elok, Siswo Supatmo, 60, menjelaskan, telah ada donatur yang akan menghibahkan tanah di Solo Elok seluas 100 meter persegi.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Lahan tersebut berada di kawasan relokasi Solo Elok dan selama ini tidak digarap pemiliknya bernama Bambang. “Kami telah bertemu dengan Pak Bambang. Dia bersedia menghibahkan tanah seluas 100 meter persegi untuk lokasi pembangunan masjid,” ujarnya, Selasa (24/8).

Siswo melanjutkan, pihaknya telah melaporkan rencana pembangunan masjid kepada pengurus rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) setempat. Dalam waktu dekat warga juga akan melaporkan rencana pembangunan masjid kepada Lurah Mojosongo, Sri Wahyono.

Di sisi lain, rencana pembangunan masjid terganjal belum adanya dana. Warga berharap ada donatur yang akan membantu pembangunan masjid. Jumlah warga relokasi Solo Elok saat ini sekitar 89 keluarga. Mereka berasal dari bantaran sungai di Kelurahan Pucangsawit, Jebres.

kur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya