SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelaku perjalanan (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO — Gelombang mudik kaum boro ke kampung halaman di Sukoharjo diperkirakan bakal tetap berdatangan saat libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru. Pemkab Sukoharjo telah melakukan sejumlah persiapan untuk mengantisipasi hal tersebut.

Informasi yang diperoleh Solopos.com, pemerintah memastikan tidak ada penyekatan saat perayaan Natal dan Tahun Baru lantaran mempertimbangkan kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi. Namun demikian, pemerintah bakal memperketat penerapan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19 termasuk varian Omricon.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Tidak adanya penyekatan itu lah yang diperkirakan membuat gelombang mudik akan tetap terjadi di Sukoharjo saat Nataru. Pemkab Sukoharjo menindaklanjuti dengan menggelar rapat koordinasi lintas sektoral perayaan Natal dan Tahun Baru pada akhir pekan lalu.

Baca Juga: Univet Bantara Sukoharjo Kukuhkan 2 Guru Besar

Kegiatan itu diikuti sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Sukoharjo seperti Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK), Satpol PP, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Sekretaris Dishub Sukoharjo, Ahmad Saryono, memperkirakan para perantau pulang ke kampung halaman pada libur akhir tahun. Sebagian perantau tak bisa pulang kampung saat Lebaran. Sehingga mereka memilih pulang kampung memanfaatkan libur Natal dan Tahun Baru.

“Kementerian Perhubungan [Kemenhub] memperkirakan jumlah perantau yang pulang kampung saat libur Natal dan Tahun Baru 10 persen-12 persen. Lantaran tak ada penyekatan, banyak perantau yang pulang kampung bersama keluarga saat libur akhir tahun,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Minggu (12/12/2021).

Baca Juga: Mayat Tergeletak di Tepi Jalan Gegerkan Warga Kenep Sukoharjo

Tiga Daerah di Selatan

Mayoritas perantau berasal dari tiga daerah di Sukoharjo bagian selatan yakni Nguter, Bulu, dan Weru. Mereka mengadu nasib ke sejumlah kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Medan hingga Jayapura.

Ahmad memperkirakan jumlah pemudik atau perantau yang pulang kampung saat Nataru di Sukoharjo tak sebanyak saat Lebaran. Kala itu, kaum boro memilih pulang ke kampung halaman pada awal atau pertengahan Bulan Puasa.

“Sebagian besar perantau sudah pulang kampung saat Lebaran. Mereka bakal berpikir dua kali jika harus kembali pulang pada akhir tahun. Biaya operasional untuk pulang kampung tak sedikit,” ujarnya.

Baca Juga: Salut, 3.009 Keluarga di Sukoharjo Mentas Jadi Penerima Bantuan PKH

Ahmad menyampaikan pengawasan penerapan protokol kesehatan dititikberatkan di destinasi wisata, pusat keramaian dan pusat perbelanjaan. Di Sukoharjo, lokasi yang diprioritaskan di kawasan Solo Baru dan Alun-alun Satya Negara saat malam pergantian tahun.

Kepala Satpol PP Sukoharjo, Heru Indarjo, menyatakan perayaan Natal dan Tahun Baru dibayangi ancaman varian baru Covid-19 yakni Omicron. Karena itu, tim gabungan bakal melakukan patroli keliling di kawasan Solo Baru dan alun-alun.

Petugas bakal melakukan pendekatan persuasif terhadap masyarakat yang berkerumun dan tidak memakai masker. Pengawasan penerapan protokol kesehatan juga difokuskan di tempat hiburan yang tersebar di kawasan Solo Baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya