Soloraya
Sabtu, 20 Mei 2023 - 05:19 WIB

Tak Ada Pohon Yang Ditebang, Progres Balekambang Capai 24 Persen

Nova Malinda  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau proyek revitalisasi Balekambang pada Jumat (19/5/2023) malam. (Solopos.com/Nova Malinda)

Solopos.com, SOLO —Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau proyek revitalisasi Balekambang pada Jumat (19/5/2023) malam. Sesuai yang diwanti di awal revitalisasi, Basuki mengatakan tidak ada penebangan pohon selama pengerjaan proyek.

Saat ini, progres Taman Balaikambang mencapai 24% dan optimistis bisa selesai pada Oktober 2023. Luas total taman Balekambang sekitar 12,8 ha. Dari luas teesebut, sudah tercapai 3,3 ha luas area yang terbangun.

Advertisement

“Tinggal gedung pertunjukkan, teater [amphitheater], kolam sudah selesai tinggal pemasangan batu dan kayu ulin, dasarnya sudah selesai semua dikerjakan,” terang dia saat ditemui selepas melakukan tinjauan.

Basuki menekankan tidak ada penebangan pohon selama revitalisasi berlangsung, hanya ada pemindahan sejumlah pohon. Terdapat delapan pohon yang dipindahkan, dengan jenis pohon diantaranya meliputi Trembesi, Angsana, Ketapang Kencana, Tanjung, Belimbing dan Sawo Kecik.

Pohon tersebut dipindahkan untuk beberapa keperluan seperti terdampak pembangunan gedung pertunjukan, bangunan jalur pedestrian, amphitheater, toilet, dan roboh. Masing-masing pohon yang dipindahkan tersebut punya diameter yang berbeda.

Advertisement

Terdapat 2.771 pohon yang ada di kawasan Taman Balekambang. Dengan jumlah pohon eksisting sebanyak 1.765 batang dan pohon baru sebanyak 1.006 pohon.

Revitalisasi Taman Balekambang dilakukan untuk mengembalikan kondisi taman kota yang terbaik sesuai aslinya. Dengan nilai revitalisasi Rp154 miliar, Taman Balekambang digadang akan menjadi taman terbaik se-Asia Tenggara.

“Ya saya kira masih dalam progress, kita ini kan menata kembali, kalau di dalam gedung pertemuan, juga gedung pertunjukan, teater, juga kolamnya,” terang dia.

Advertisement

Amphitheater atau panggung pertunjukan terbuka tersebut berkapasitas sekitar 700 orang. Sementara gedung pertunjukan berkapasitas sekitar 400 kursi.

Lebih lanjut, Basuki menjelaskan urusan tanah milik Dinas ESDM Jateng di depan pintu masuk Balekambang sudah selesai. Tanah tersebut akan dihibahkan ke Pemkot Solo. Kemudian, Dinas ESDM akan mendapat tanah di daerah Mojosongo sebagai gantinya.

“Sehingga nanti bisa saling hibah, ini [tanah] dihibahkan ke kota, biar jadi asetnya Balekambang. Beliau akan dapat hibah dari Pemkot di Mojosongo. Dan itu [tanah yang semula milik dinas ESDM Jateng] akan kami jadikan taman,” papar dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif