SOLOPOS.COM - Ilustrasi kue tar ulang tahun dengan lilin (Pinterest)

Solopos.com, KLATEN–Pemerintah Desa (Pemdes) Nglinggi, Kecamatan Klaten Selatan, secara rutin menyampaikan ucapan selamat ketika ada warga yang sedang ulang tahun. Ucapan ultah itu disampaikan Pemdes melalui grup Whatsapp (WA) kampung.

Seperti ucapan selamat yang disampaikan Pemdes kepada enam warga Nglinggi yang ultah pada Senin (7/3/2022). Pemdes menyebut nama, alamat, serta RT/RW warga yang ultah hari itu disertai ucapan doa.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Desa (Kades) Nglinggi, Sugeng Mulyadi, mengatakan penyampaian ucapan selamat ultah itu menjadi kebiasaan yang dilakukan Pemdes Nglinggi sejak 1,5 tahun lalu. Pemdes mengetahui warga yang berulang tahun melalui basis data kependudukan yang ada di desa setempat.

Baca Juga: Selain Desa Wisata Conto Wonogiri, Desa di Klaten Ini Juga Raih Juara

“Warga di desa kami ada sekitar 2.228 jiwa. Setiap ada yang ultah, selalu setiap pagi kami sampaikan ucapan selamat ultah,” kata Sugeng saat ditemui di kantor desa setempat, Senin.

Cara sederhana yang rutin dilakukan Pemdes itu memberi dampak positif. Warga kian merasa diperhatikan hingga tumbuh hubungan harmonis antara warga degan pemdes. Cara itu juga semakin mengakrabkan warga. “Responsnya sangat positif. Warga sangat senang merasa diperhatikan. Kegiatan ini juga merangsang kedekatan relasi antara pemerintah desa dengan warga,” jelas Sugeng.

Sugeng menjelaskan cara itu sebagai salah satu implementasi nilai damai serta pengamalan nilai Pancasila. Sebagai informasi, Nglinggi memiliki banyak label. Nglinggi sebelumnya dideklarasikan sebagai Desa Damai oleh Wahid Foundation.

Baca Juga: 5 Desa di Klaten Jadi Pilot Project Desa Ramah Budaya, Ini Daftarnya! 

Selain itu, Nglinggi dicanangkan sebagai Desa Damai Berbudaya oleh Kemendes PDTT. Kali terakhir, Nglinggi dicanangkan sebagai Desa Pancasila oleh Kodim 0723/Klaten. Sugeng mengatakan Nglinggi sama halnya dengan desa lainnya. Desa tersebut memiliki penduduk dengan latar belakang suku maupun agama yang beragam.

Soal implementasi nilai damai, Sugeng menjelaskan penguatan dilakukan dalam berbagai kesempatan. Seperti pada kegiatan sosial kemasyarakatan.

“Ketika ada warga yang meninggal dunia kami guyub rukun membantu. Ketika ada umat muslim yang menjalankan ibadah Salat Id, umat beragama lainnya menjaga agar mereka bisa melaksanakan ibadah dengan tenang. Ketika perayaan hari raya, warga saling berkunjung. Setiap permasalahan diselesaikan melalui musyawarah,” kata Sugeng.

Baca Juga: 391 Desa di Klaten Digelontor BKK Rp61,6 Miliar

 

Bangga

Dalam proses pembangunan desa, Sugeng menjelaskan diawali melalui musyawarah yang melibatkan berbagai lembaga dan kelompok yang ada di Nglinggi. Sejak dicanangkan sebagai Desa Damai, Nglinggi memiliki kelompok kerja (pokja) Desa Damai yang membumikan nilai-nilai kedamaian di desa setempat. “Pembangunan apa pun tidak bisa berjalan lancar kalau tidak damai,” kata Sugeng.

Salah satu warga Dukuh Gatak, Desa Nglinggi, Theo Fillis, 23, mengaku pernah menerima ucapan selamat ultah dari Pemdes. “Ucapan disampaikan melalui grup WA. Jadi di desa kami setiap dukuh ada grup WA,” kata Theo.

Tak hanya dirinya, Theo menuturkan ucapan selamat juga diberikan kepada warga lain yang hari itu ultah. Bagi Theo, baru kali ini dia menerima ucapan ultah dari Pemdes. “Tentu rasanya bangga. Beberapa tetangga juga merasa ternyata desa bisa memberikan ucapan selamat seperti ini. Dengan ucapan itu, saya jadi merasa ikut memiliki desa ini,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya