Soloraya
Rabu, 29 Desember 2021 - 14:01 WIB

Tak Bisa Kerja, Rekanan Proyek Jembatan Ganefo Sragen Di-Blacklist

Tri Rahayu  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi Jembatan Ganefo yang menghubungkan wilayah Kecamatan Ngrampal dan Tangen, Sragen, belum lama ini. (Istimewa/Sukarelawan Ganefo)

Solopos.com, SRAGEN — Rekanan proyek pembangunan Jembatan Ganefo yang melintas di Sungai Bengawan Solo antara Desa Klandungan Kecamatan Ngrampal dan Desa Katelan Kecamatan Tangen dimasukan dalam daftar hitam atau blacklist oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng karena dianggap tak sanggup melaksanakan pekerjaan pada 2021.

Pemprov Jateng kembali mengalokasikan anggaran Rp20 miliar pada APBD 2022 untuk melanjutkan proyek jembatan itu. Penjelasan itu diungkapkan legislator DPRD Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Untung Wibowo Sukawati saat ditemui wartawan di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan & KT) Sragen, Rabu (29/12/2021). Bowo, sapaan akrabnya, menyampaikan sebenarnya pada 2021 ini sudah dianggarkan Rp20 miliar dan sudah ada pemenang lelangnya.

Advertisement

Baca Juga: Gorong-Gorong Hilang, Petani Sragen Protes Pembangunan Jembatan Ganefo

“Namun, kontraktornya tidak bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak sehingga di-blacklist. Pada 2022, Pemprov menganggarkan lagi Rp20 miliar. Mudah-mudahan kontraktornya tidak perlu di-black list lagi. Sekarang harga besi juga fluktuatif sehingga berdampak pada proyek,” kata legislator dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.

Dia menyampaikan total kebutuhan anggaran pembangunan Jembatan Ganefo itu bisa mencapai Rp44 miliar. Dia memprediksi pembangunan jembatan itu selesai pada 2023 mendatang. “Rekanan pada 2021 ini mungkin sudah mengerjakan tetapi volumenya tidak sesuai target. Rekanan itu kena denda juga,” jelasnya.

Advertisement

Baca Juga: Berusia 57 Tahun, Ini Sejarah Jembatan Ganefo Sragen Peninggalan Presiden Soekarno

Terpisah, Kepala Desa Katelan, Tangen, Sragen, Kunto Cahyono, saat dihubungi Solopos.com, Rabu siang, menyampaikan selama ini tidak ada tembusan apa pun ke desa terkait dengan tindak lanjut pembangunan Jembatan Ganefo itu. Dia menerangkan selama 2021 sebenarnya ada pekerjaan tindak lanjut pembangunan Jembatan Ganefo tetapi kurang maksimal, mungkin karena faktor cuaca yang tidak bisa diprediksi.

“Kalau warga penginnya [pembangunan Jembatan Ganefo] segera diselesaikan dan bisa digunakan. Sekarang banyak kendaraan besar dengan tonase besar yang lewat di jembatan lama. Kondisi jembatan lama itu sudah tidak layak untuk kendaraan besar. Selain itu lebar jembatan kurang sehingga apabila ada kendaraan besar lewat harus bergantian karena tidak muat untuk dua kendaraan,” jelasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif