SOLOPOS.COM - Mantan Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, saat berbincang dengan wartawan mengenai banjir di Kota Solo seusai mengikuti upacara Hari Jadi Kota Solo di Solo Safari, Sabtu (17/2/2023). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Mantan Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo atau Rudy, mengaku tak bisa tidur semalaman akibat banjir yang menggenangi sejumlah permukiman di Kota Solo.

Politisi senior PDIP Solo itu sebenarnya tidak menjadi korban banjir walau kediamannya relatif dekat dengan Sungai Bengawan Solo. Namun, Rudy ikut terjun ke lapangan. Ia turut membantu petugas dari BPBD, TNI, Polri, Dinsos dan sukarelawan dari sejumlah SAR, untuk memantau dan mengevakuasi warga terdampak banjir.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Rudy bahkan mengaku tidak bisa tidur semalaman akibat banjir. Dia menyebut banjir yang melanda Kota Solo kali ini lumayan parah. “Waa lumayan parah. Kampung Jagalan yang tidak pernah kebanjiran, kini terendam banjir hampir 1.5 meter,” ujar Rudy saat ditemui wartawan seusai upacara peringatan Hari Jadi Ke-278 Kota Solo di Solo Safari, Jumat (17/2/2023).

Rudy menyebut salah satu penyebab banjir adalah matinya beberapa mesin pompa. Dia berharap Pemkot Solo bisa mengganti jenis mesin pompa dari diesel ke elektrik supaya lebih praktis digunakan dan tidak perlu memanaskan mesin.

Sebelumnya, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyiapkan sejumlah sekolah dan kantor kelurahan sebagai lokasi pengungsian korban banjir, Jumat (17/2/2023).

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mencatat kurangnya koordinasi ketika pintu spillway atau limpasan air Waduk Gajah Mungkur atau WGM Wonogiri dibuka. Gibran mengatakan telah komplain kepada instansi yang punya kewenangan mengenai pompa air.

Sementara itu, sejumlah pompa air  sempat rusak atau tidak berfungsi dengan baik ketika terjadi banjir di Kota Solo, Kamis (16/2/2023). Laporan dari Pemkot Solo mengenai pompa air mati segera ditindaklanjuti.

“Kemarin siang kami telah berkoordinasi dengan BBWS [Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo]. Sekali lagi pompa nyala, warga kami ungsikan,” kata dia kepada wartawan setelah upacara peringatan Hari Jadi Ke-278 Kota Solo di Solo Safari, Jumat pagi.

Gibran mengaku akan memantau kondisi banjir Solo dan melakukan tinjauan lapangan Jumat pagi setelah upacara. Ada belasan kelurahan yang terdampak banjir di Kota Solo.

“Yang jelas kami pastikan makanan dan obat-obatan di tempat pengungsian tersedia semua ya. Semoga siang ini bisa surut,” jelasnya. Dia mengatakan Pemkot ingin memastikan tidak ada warga yang sakit atau mengalami kesusahan akibat banjir.

Banjir di Kota Solo itu akibat limpahan air dari Waduk Gajah Mungkur yang meluap melalui Sungai Bengawan Solo dan Kali Pepe.

“Yang jelas misal ada kiriman dari Wonogiri koordinasi dulu. Tapi gak apa-apa nanti kami antisipasi lagi. Harusnya ini mulai surut,” paparnya.

Gibran mengatakan sudah berbagi tugas dengan Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa terkait banjir. “Semua gotong-goyong, TNI/Polri, lurah, camat, dan PMI,” paparnya.

Selain itu, tambah Gibran, Pemkot Solo melakukan pengerukan sungai terus menerus untuk antisipasi banjir sejauh ini. “Yang jelas sekolah-sekolahan, kelurahan kami gunakan pengungsian. Yang jelas di tempat tempat kami sediakan lengkap air bersih air minum obat obat. Tanggap darurat banjir? Harusnya siang ini surut ya,” ujar Gibran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya