Soloraya
Minggu, 13 Oktober 2019 - 10:30 WIB

Tak Dipakai, Kios Darurat Pasar Legi Solo Dialihkan ke Pedagang Lain

Candra Mantovani  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kios darurat Pasar Legi Solo. (Solopos/dok)

Solopos.com, SOLO – Pemkot Solo bakal mengalihkan hak guna kios darurat yang tidak dipakai pedagang terdampak kebakaran Pasar Legi kepada yang lebih membutuhkan. Sebab, kenyataannya ada beberapa pedagang yang memilih tidak memakai kios darurat tersebut.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Heru Sunardi, mengatakan pihaknya akan menunggu laporan jumlah kios darurat yang tidak dipakai hingga waktu area Pasar Legi ditutup. Pasalnya, sampai saat ini sejumlah pedagang memilih berjualan di dekat Pasar Legi, bukan di kios darurat yang disediakan.

Advertisement

“Saat ini kan masih banyak yang berjualan di Pasar Legi dan belum menggunakan kios darurat. Tapi, saya optimis nanti akan digunakan semua [kios darurat] ketika area Pasar Legi sudah ditutup untuk pelaksanaan proyek pembangunan. Jadi nanti baru kelihatan apakah benar-benar digunakan atau tidaknya setelah itu,” jelas Heru Sunardi kepada Solopos.com, Sabtu (12/10/2019).

Heru Sunardi menambahkan hak guna kios darurat bakal dicabut jika pedagang ketahuan tidak menggunakan seperti fungsinya. Nantinya, kios darurat itu akan diberikan kepada pedagang lainnya yang lebih membutuhkan. Sehingga tidak ada kios darurat yang sia-sia lantaran tidak difungsikan.

“Memang kalau tidak dipakai kan sia-sia jadinya. Tujuan kami untuk memfasilitasi pedagang. Ya kalau nanti akhirnya tidak dipakai tinggal dicabut dan diberikan kepada pedagang lainnya yang lebih butuh. Pedagang los itu kan juga butuh. Jadi kami akan berusaha agar nanti kios daruratnya tidak mangkrak karena tidak terpakai,” papar dia.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Solopos.com, kios darurat Pasar Legi di Jl. Sabang, Banjarsari, Solo, sebagian besar kosong. Belasan kios darurat tersebut hanya berfungsi sebagai gudang oleh pedagang dan tidak dipakai untuk berjualan.

Pedagang kerupuk, Mulyani, mengatakan, sejak difasilitasi tiga bulan yang lalu, belum seluruh pedagang mau menempati kios darurat. Hal ini lantaran pemilik kios darurat sudah menyewa tempat lain dengan harga hingga puluhan juta rupiah.

“Kalau ditanya katanya sepi. Padahal rezeki sudah ada yang mengatur. Di sini [kios darurat] tempatnya juga cukup baik dan gratis,” bebernya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif