SOLOPOS.COM - Seribuan kader dan simpatisan berunjukrasa di kantor DPC PDIP Sukoharjo di Jombor, Bendosari, Senin (18/3/2024). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO – Setelah berunjuk rasa di kantor KPU Sukoharjo, seribuan kader dan simpatisan PDIP dari Kecamatan Weru, Baki, dan Mojolaban menuju kantor DPC PDIP Sukoharjo di Jombor, Bendosari, Senin (18/3/2024). Namun mereka harus kecewa lantaran tak ditemui pengurus struktural DPC PDIP Sukoharjo.

Pantauan Solopos.com, sebagian besar kader dan simpatisan PDIP tersebut bergerak ke Kantor DPC PDIP Sukoharjo menggunakan sepeda motor. Sebagian kader partai lainnya tampak menggunakan mobil dan bus. Rombongan dikawal aparat kepolisian dari kantor KPU Sukoharjo ke kantor DPC PDIP Sukoharjo.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Selain ribuan kader dan simpatisan PDIP, tampak pula sejumlah kader senior PDIP asal Weru, Sriyanto dan calon anggota legislatif (caleg) PDIP dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sukoharjo 3, Yudi Kurniawan. Mereka langsung merapatkan barisan di depan kantor DPC PDIP Sukoharjo begitu tiba sekitar pukul 10.30 WIB.

Di tengah kawalan ketat aparat kepolisian, perwakilan kader dan simpatisan partai menyampaikan aspirasi di halaman kantor DPC PDIP Sukoharjo.

“Jangan ada yang mau membodohi rakyat. Kami ingin aturan KPU yang dipakai untuk menentukan caleg yang lolos ke parlemen. Kami berjuang mati-matian, mengapa justru menggunakan penghitungan mandiri internal partai,” kata kader senior PDIP yang juga mantan anggota DPRD Sukoharjo, Sriyanto.

Menurutnya, para elite PDIP Sukoharjo harus mendengar aspirasi dari para kader di tingkat bawah. Hal ini bagian dari demokrasi di internal organisasi partai yang berjalan. Para kader partai meminta agar penetapan caleg terpilih sesuai hasil pleno rekapitulasi penghitungan suara dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU).

Sesuai hasil pleno penghitungan suara, caleg PDIP di Dapil 2, Aristya Tiwi Pramudiyatna, meraih 5.330 suara dan berpeluang kuat lolos ke parlemen. Begitu pula dengan caleg PDIP di Dapil V, Ngadiyanto yang meraih 6.246 suara.

“Jika elite PDIP Sukoharjo tidak mendengar dan merealisasikan aspirasi kader di bawah. Kami siap mengubur impian mereka pada November mendatang [Pilkada Sukoharjo],” ujar dia.

Sementara itu, caleg PDIP di Dapil 3, Yudi Kurniawan, mengatakan kisruh penentuan caleg yang lolos ke parlemen menjadi bahan evaluasi bagi pengurus struktural DPC PDIP Sukoharjo. Dia berharap para elite partai mengevaluasi strategi pemenangan dalam kontestasi politik lima tahunan.

“Aksi para kader PDIP di Sukoharjo biar dipantau pengurus DPP PDIP di Jakarta. Ini menjadi bahan evaluasi saat menghadapi kontestasi politik pada masa mendatang,” ujar dia.

Perwakilan massa berorasi di halaman kantor DPC PDIP Sukoharjo hampir selama sejam. Namun, tak satu pun pengurus DPC PDIP Sukoharjo yang datang untuk menemui para kader dan simpatisan partai. Massa berjanji akan kembali melakukan unjuk rasa dengan jumlah yang lebih besar. Kemudian, mereka membubarkan diri dan kembali ke rumahnya masing-masing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya