Soloraya
Kamis, 20 Oktober 2022 - 17:03 WIB

Tak Hanya Cangkul, Pandai Besi di Jatinom Klaten juga Bisa Bikin PJU Solar Cell

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perajin cangkul di Dukuh Karangpoh, Desa Padas, Kecamatan Karanganom, Klaten, memproduksi cangkul di rumah mereka, Kamis (14/11/2019). (Solopos-Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Para pandai besi di Dukuh Karangpoh, Desa Bonyokan, Kecamatan Jatinom tak hanya bisa membikin produk peralatan pertanian. Mereka bisa membikin produk penerangan jalan umum (PJU) bertenaga surya atau solar cell.

Para pandai besi itu tergabung dalam Koperasi Industri Kecil dan Kerajinan Alat (Kopinkra) Derap Laju Pandai Besi dan Las (Delapan Belas). Anggota koperasi itu sekitar 50 orang. Selama ini mereka dikenal membikin produk peralatan pertanian seperti cangkul, sekop, maupun cangkul sawit.

Advertisement

Ketua Kopinkra Delapan Belas, Umardani, menjelaskan selama ini para pandai besi di Karangpoh berupaya meningkatkan kapasitas mereka dengan ilmu baru. Salah satunya, melalui pelatihan yang difasilitasi Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Klaten belum lama ini. Mereka mendapatkan pengetahuan terkait merangkai PJU solar cell.

“Sementara ini, kami bisa merangkai. Tetapi, tiga sistem solar cell yakni hybrid, on grid, maupun off grid, teman-teman di sini insyaallah bisa mengusai. Kalau ada produksi PJU, kami dari koperasi bisa menjadi partnership memasang PJU solar cell,” kata Umar saat ditemui di Koperasi Delapan Belas, Kamis (20/10/2022).

Sekretaris Kopinkra Delapan Belas, Supriyanto, mengatakan masing-masing perajin di Karangpoh rata-rata bisa memproduksi 25 cangkul per hari. Soal pemasaran, Supri menjelaskan pasar produk pandai besi merambah ke berbagai daerah di Pulau Jawa hingga luar Jawa.

Advertisement

Baca Juga: Hore! Koperasi Pandai Besi di Jatinom Klaten Peroleh Bantuan Alat Super Canggih

Soal harga cangkul bikinan perajin Karangpoh, Supri mengatakan bervariasi tergantung bahan yang digunakan.

“Ada yang harganya Rp60.000-Rp75.000. Itu untuk kelas B atau nonbaja. Tetapi kalau cangkul yang bagian runcingnya berlapis baja, harganya bisa lebih tinggi,” kata Supri.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif