Soloraya
Kamis, 22 April 2021 - 07:00 WIB

Tak Hanya Cantik, "Kartini-Kartini" Sopir Bus Wonogiri-Jakarta Ini Juga Pantang Menyerah

Aris Munandar  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lina, salah satu sopir bus Agra Mas jurusan Wonogiri-Jabodetabek bersiap berangkat dari pul bus wilayah Wonogiri, Rabu (21/4/2021). (Solopos/M Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI -- Setiap wanita mempunyai sudut pandang sendiri dalam memaknai Hari Kartini 21 April, termasuk para wanita yang mempunyai pekerjaan sebagai sopir bus Wonogiri-Jakarta ini.

Perusahaan Otobus (PO) Agra Mas jurusan Wonogiri-Jabodetabek memiliki dua sopir wanita yang tak hanya cantik tapi juga punya semangat juang tinggi dan pantang menyerah. Skill menyetirnya pun tak kalah dengan sopir laki-laki.

Advertisement

Mereka yakni Lina, warga Wonogiri, dan Jajuli, warga Karanganyar. Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Lina baru empat bulan menjadi sopir bus Agra Mas. Sedangkan Jajuli sudah satu tahun.

Lina mengatakan makna Hari Kartini bagi dirinya adalah terus berusaha sebagai pejuang rupiah untuk keluarga dan harus tetap semangat. "Bekerja sebagai apa dan di mana saja harus tetap semangat dan tidak menyerah. Karena bekerja untuk keluarga. Harus kuat di jalan dan fit dalam bekerja," katanya kepada wartawan di pul Bus Agra Mas, Wonogiri, Rabu (21/4/2021).

Advertisement

Lina mengatakan makna Hari Kartini bagi dirinya adalah terus berusaha sebagai pejuang rupiah untuk keluarga dan harus tetap semangat. "Bekerja sebagai apa dan di mana saja harus tetap semangat dan tidak menyerah. Karena bekerja untuk keluarga. Harus kuat di jalan dan fit dalam bekerja," katanya kepada wartawan di pul Bus Agra Mas, Wonogiri, Rabu (21/4/2021).

Baca Juga: Cari Rumput, Petani Eromoko Wonogiri Kaget Lihat Orang Gantung Diri Di Tegalan

Lina mengatakan tidak masalah menjadi sopir bus Wonogiri-Jakarta meski dirinya seorang perempuan. Keluarganya juga tidak keberatan ia menjalani pekerjaan itu. "Mendapat restu dari keluarga sangat penting. Karena pekerjaan sopir banyak risikonya," ungkapnya.

Advertisement
Tangkapan layar video Lina menyetir bus Agra Mas jurusan Wonogiri-Jabodetabek, beberapa waktu lalu. (Istimewa/Youtube Agra Mas)

Hal itu ia jadikan sebagai ajang latihan. "Kalau sebelum-sebelumnya pernah bekerja di beberapa kantor di beberapa daerah. Sekarang saya menikmati sebagai sopir bus. Tidur di dalam bus, pul bus, dan pemberhentian bus, tidak masalah, sudah jadi konsekuensi. Digoda orang lain pernah, kalau kru bus tidak pernah," kata Lina.

Baca Juga: Kisah Yuliana, Warga Gentan Sukoharjo Rawat Bayi Yang Tak Diinginkan Orang Tuanya

Sementara itu, perempuan yang juga sopir bus, Jajuli, mengaku hampir semua trayek Agra Mas sudah ia jalani termasuk Wonogiri-Jakarta. Sebelum menjadi sopir bus, ia adalah seorang sopir truk tangki.

Advertisement

"Selama satu bulan itu liburnya satu pekan. Kalau di jalan tidurnya di bus, seadanya. Sudah jadi konsekuensi," kata Jajuli.

Kepala Operasional Agra Mas Wonogiri, Susanto, mengatakan dalam menyambut Hari Kartini 2021, ia ingin menghormati wanita yang bekerja sebagai sopir bus. Saat ini ada dua sopir perempuan di Agra Mas. Tapi bulan depan akan ada tambahan dua lagi sopir perempuan.

Baca Juga: Sekolah Swasta Sukoharjo Ramai-Ramai Ajukan Uji Coba PTM, Ini Jawaban Disdikbud

Advertisement

Tidak Ada Diskriminasi

"Lewat peringatan Hari Kartini ini kami ingin menunjukkan tidak ada diskriminasi terhadap perempuan di Agra Mas. Perempuan yang ingin jadi sopir bus kami persilakan mendaftar. Pada Hari Kartini 2021 mereka menyopir mengenakan baju kebaya," katanya.

Meski diperbolehkan mendaftar, menurutnya, perempuan calon sopir bus Agra Mas jurusan Wonogiri-Jakarta dan sekitarnya harus mempunyai skill menyetir yang bagus. Hal itu diutamakan untuk keselamatan dan kenyamanan penumpang.

Sebelum diterima sebagai sopir, mereka harus lulus uji coba atau tes skill lebih dulu. Selain itu ada training dan pelatihan khusus.

Baca Juga: Bayi Kembar Siam Asal Karanganyar Berhasil Dipisahkan Di RSDM Solo, Begini Prosesnya

"Selama ini kemampuan sopir pria dan wanita dalam hal menyetir sama. Hanya saja wanita lebih hati-hati. Kalau sopir wanita ada temannya sopir laki-laki. Kemudian ada kondektur satu. Tapi memang biasanya dalam satu bus itu ada dua sopir dan satu kondektur," kata Susanto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif