SOLOPOS.COM - Warga berebut gunungan di acara Grebeg Mulud di halaman Masjid Agung Solo, Sabtu (9/11/2019). (Solopos/Sunaryo Haryo Bayu)

Solopos.com, SOLO — Agenda tahunan Sekaten di Keraton Solo yang digelar kembali untuk kali pertama setelah pandemi Covid-19 tidak hanya diramaikan dengan pasar malam. Keraton Solo memastikan dua ritual utama yakni tabuh gamelan pusaka dan Grebeg Maulud akan digelar seperti sebelum pandemi.

Dua acara ritual itu akan digelar pada awal Oktober 2022. Namun, untuk tanggal pastinya panitia dari Keraton belum memutuskan. Prosesi ritual untuk gamelan pusaka Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat akan dimulai dengan jamasan atau membersihkan pusaka gamelan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Setelah itu disusul dengan prosesi miyos gangsa atau mengangkat gamelan menuju Masjid Agung Solo. Prosesi kemudian diakhiri dengan dalem pareden maulud atau Kirab Gunungan.

Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, KP Dani Nur Adiningrat, kepada Solopos.com, Selasa (6/9/2022), menyebut pada ritual adat Sekaten tahun ini, Keraton akan mengeluarkan Gamelan Kiai Guntur Madu dan Gamelan Kiai Guntur Sari.

“Acara ritual yang akan diadakan tahun ini, mulai dari jamasan, miyos gangsa, natab gangsa, kundur gangsa, miyos hajad, sampai dalem pareden Maulud,” ucap Dani.

Baca Juga: Happy Asmara dan Denny Caknan bakal Ramaikan Sekaten Solo, Ini Jadwal Tampilnya

Mengenai kapan prosesi untuk gamelan tersebut akan dimulai, Dani mengatakan belum diputuskan tanggal pastinya. Dani hanya mengetahui prosesi tabuh gamelan Sekaten tersebut akan dimulai pada awal Oktober 2022.

Kesenian Sekaligus Dakwah Islam

“Kalau untuk tanggal pasti prosesi akan dimulainya kapan belum tahu, tapi yang pasti akan digelar pada awal bulan depan,” ungkapnya. Acara Sekaten di Keraton Solo merupakan tradisi yang berawal dari era Wali Songo untuk menarik perhatian masyarakat terhadap agama Islam.

Diyakini Sekaten merupakan perpaduan antara kesenian dan dakwah untuk memperkenalkan agama Islam. Alasan penggunaan musik gamelan, karena masyarakat era itu masyarakat sangat menggemari alat musik gamelan, sehingga pentas kesenian gamelan selalu digelar saat Sekaten.

Baca Juga: Pasar Malam Sekaten Solo Diklaim Lebih Variatif, Wahana Hiburannya Modern

Sedangkan Grebeg Maulud juga menjadi agenda yang ditunggu masyarakat. Dalam grebeg ini ada dua gunungan yang menyimbolkan laki-laki dan perempuan yang dikirab dari Keraton menuju Masjid Agung.

Sesampai di Masjid Agung, gunung didoakan lalu dibawa keluar lagi. Saat dibawa keluar itu lah biasanya masyarakat yang sudah berkerumun menunggu langsung memperebut isi gunungan. Sebagian masyarakat percaya benda yang berhasil direbut dari gunungan itu bisa membawa berkah.

Seperti diketahui, setelah tahun lalu Sekaten ditiadakan karena pandemi Covid-19, tahun ini acara Sekaten kembali digelar dengan diramaikan pasar malam mulai 16 September 2022 hingga 16 Oktober 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya