SOLOPOS.COM - Pasien operasi bibir sumbing gratis berfoto bersama dengan IDI Boyolali, RSU PKU Aisyiyah, dan Yayasan Smile Train di RSU PKU Aisyiyah Boyolali, Senin (24/10/2022). (Solopos/Ni’matul Faizah).

Solopos.com, BOYOLALI RSU PKU Aisyiyah Boyolali menggratiskan biaya operasi bibir sumbing dan langit-langit di rumah sakitnya.

Nol biaya untuk operasi bibir sumbing tersebut terselenggara atas kerja sama organisasi amal yang berfokus pada penanganan bibir sumbing yakni Yayasan Smile Train.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Syarat operasi bibir sumbing dan langit-langit gratis tidak harus warga Boyolali,” kata Direktur RSU PKU Aisyiyah, Umi Haniek, kepada Solopos.com seusai penanda tanganan perjanjian kerja sama kedua belah pihak rumah sakitnya, Senin (24/10/2022).

Umi menginformasikan syarat selanjutnya adalah fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) orang tua atau kartu keluarga. Ia juga mengatakan syarat lainnya yakni usia minimal tiga bulan dan paling sedikit berat lima kilogram untuk pasien sumbing bibir.

Lalu untuk operasi bibir sumbing bagian langit-langit adalah usia minimal 1,5 tahun dengan berat minimal 10 kilogram. Ia juga mengatakan nanti pendaftar akan diseleksi.

Baca juga: RSU PKU Aisyiyah Boyolali Temukan Penyakit Langka, Kasus Baru di Indonesia

“Seleksinya ini masalah kesehatan, misal ada kelainan jantung atau paru-paru. Otomatis kami tidak berani. Jadi seleksinya dalam hal mampu atau tidak mampu melaksanakan operasi,” tuturnya.

Umi menyebutkan segala biaya terkait operasi nantinya akan diklaim oleh Yayasan Train Smile. Sehingga, lanjut Umi, masyarakat nantinya tidak perlu membayar biaya operasi yang biaya aslinya sebesar Rp4-5 juta.

Untuk informasi lebih lanjut, Umi mempersilakan masyarakat menghubungi narahubung operasi bibir sumbing gratis RSU PKU Aisyiyah Boyolali, yaitu dr Zahrosofi di 0812-1688-0913.

Di hari yang sama, RSU PKU Aisyiyah bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Boyolali dan Yayasan Smile Train juga mengadakan operasi bibir sumbing gratis bagi tujuh orang.

“Ini bukanlah akhir, tapi merupakan awal. Jadi tanpa melihat dia dari mana, tanpa melihat statusnya apakah miskin atau tidak, siapapun bisa mendaftar kegiatan ini,” jelasnya.

Baca juga: IDI Boyolali Gratiskan Operasi Bibir Sumbing selama 2 Hari, Mulai Senin Ini

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Puji Astuti, mengapresiasi program operasi bibir sumbing dan langit-langit gratis di RSU PKU Aisyiyah.

Dinkes Boyolali juga akan mendukung kelanjutan program seperti dalam kegiatan pasca-operasi.

“Karena semula bibir sumbing itu pengucapan atau pronounce kata pasti bermasalah, maka tugas Dinkes mendampingi saat tumbuh kembang. Jadi, nanti mungkin akan kami kerja samakan dengan Rumah Sakit Pandan Arang, karena di sana ada klinik tumbuh kembang,” kata dia.

Lebih lanjut, Puji mengaku sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti bibir sumbing. Namun, ia mengatakan bibir sumbing terjadi karena pada saat pertumbuhan, perkembangan dari organ ada yang tidak sempurna.

Baca juga: Jumlah Dokter di Boyolali Masih Kurang dan Tak Merata: Total Hanya 301 Orang

“Mungkin untuk data bibir sumbing yang pas dan pasti kami belum punya. Ini nanti malah menjadi sebuah keperluan bagi kami untuk melakukan pendataan lagi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya