SOLOPOS.COM - Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Solo, Dwi Ariyatno. (Solopos/Wahyu Prakoso)
Solopos.com, SOLO — Tidak hanya wali kotanya yang berusia muda, pejabat setingkat lurah dan camat di Solo juga didominasi kaum muda. Usia muda dalam hal ini yakni berkisar 39-42 tahun.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Solo, Dwi Ariyatno, menjelaskan ada sekitar 50 persen dari 54 lurah di Solo lahir tahun 1980-an. Usia mereka antara 39 sampai 42 tahun.
“Lurah hampir separuh lebih ya di usia muda. Usia yang dimaksud mereka kelahiran 1980-an. Usianya 39, 40, 41, 42-an tahun,” katanya saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (29/5/2022).
Selain lurah, lanjutnya, ada empat camat dari lima kecamatan di Solo yang berusia muda dengan tahun kelahirannya 1980-an. Dwi menjelaskan sebagian besar jabatan lurah diisi oleh aparatur sipil negara (ASN) yang meniti karier di kelurahan.
Selain lurah, lanjutnya, ada empat camat dari lima kecamatan di Solo yang berusia muda dengan tahun kelahirannya 1980-an. Dwi menjelaskan sebagian besar jabatan lurah diisi oleh aparatur sipil negara (ASN) yang meniti karier di kelurahan.
Proses mengisi kekosongan pejabat lurah biasanya diisi kepala seksi di kelurahan maupun sekretaris kelurahan. “Mereka ini punya pengalaman, ya bahasanya mampu berinteraksi dengan masyarakat dan dianggap mampu juga menjadi pimpinan di satuan kelurahan,” ungkapnya.
Baca Juga: Perombakan Besar-Besaran, 829 Pejabat Pemkot Solo Dilantik
Bahkan ada beberapa lurah muda di Solo yang diusulkan oleh tokoh masyarakat. Tidak menutup kemungkinan camat dapat referensi dari para tokoh masyarakat di wilayah masing-masing lalu disampaikan ke tim penilai kinerja.
“Itu bagian pengakuan prestasi walaupun bukan cara formil. Kelurahan berprestasi dengan menunjukkan kinerja yang baik ketika masyarakat memberikan kepuasan tinggi,” jelasnya.
Baca Juga: Gibran, Bhre, hingga Purbaya, Kota Solo Penuh Tokoh Pemimpin Muda
Dwi menambah usulan pengisian jabatan camat atau lurah melalui kajian dan asesmen tingkat Kota Solo yang dilakukan Tim Penilai Kinerja. Tim itu terdiri dari Sekretaris Daerah Kota Solo, BKPSDM, dan Inspektorat Solo.
Tim Penilai Kinerja mendapatkan rekomendasi kandidat lurah melalui pimpinan para kandidat tersebut yakni camat atau lurah setempat. Sementara karier lurah bisa berlanjut dengan mengisi posisi sekcam yang kosong.
Lurah juga bisa mengisi jabatan kepala bidang pada organisasi perangkat daerah (OPD). Biasanya yang mengisi kepala bidang sudah memiliki pengalaman pada dinas terkait.
Baca Juga: Sosok Pemimpin Muda Bermunculan di Solo, Begini Pendapat Bijak Rudy
Sementara itu, lanjut dia, posisi camat juga sama yakni bisa diisi sekcam yang telah meniti karier di wilayah, antara lain pernah sebagai lurah. Selanjutnya posisi camat bisa mengikuti seleksi jabatan pimpinan tinggi (JPT) Pratama untuk mengisi jabatan kepala dinas atau kepala OPD.
Selain itu bisa mengisi kepala bagian. Seperti diketahui, munculnya pemimpin belakangan ini seolah menjadi tren di Kota Solo. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka misalnya, saat ini berusia 34 tahun. Gibran lahir pada 1 Oktober 1987.
Di sisi lain, kemunculan tokoh muda sebagai pemimpin juga muncul dari lembaga adat dan pelestari budaya, khususnya dari lingkungan Keraton Solo dan Pura Mangkunegaran sebagai representasi dan warisan kejayaan era kerajaan di masa lalu.
Baca Juga: Ribuan Anak Muda Jadi Pegawai BUMN, Ini Pesan Erick Thohir ke Mereka
Ada Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo yang dinobatkan sebagai pemimpin Kadipaten Mangkunegaran bergelar KGPAA Mangkunagoro X pada usia yang belum genap 25 tahun. Sedangkan dari lingkungan Keraton Solo muncul KGPH Purboyo yang berusia 20-an tahun dan disiapkan sebagai calon raja.