Soloraya
Selasa, 7 Juli 2020 - 21:08 WIB

Tak Jadi Rp21 M, Anggaran Perbaikan Jalur Evakuasi Lereng Merapi di Klaten Cuma Rp2,6 M

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Truk melintas di ruas jalur evakuasi wilayah Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten yang rusak parah, Selasa (7/7/2020). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Kondisi sejumlah jalur evakuasi di tiga ruas kawasan lereng Gunung Merapi di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah rusak parah. Pemkab Klaten berencana melakukan perbaikan kerusakan di tiga ruas jalan itu memanfaatkan anggaran pemeliharaan.

Kerusakan itu seperti di ruas jalur evakuasi di sisi barat. Kerusakan parah ada di ruas jalan antara Tegalmulyo hingga Pasar Surowono, Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang.

Advertisement

Pada jalur evakuasi sisi tengah kerusakan terjadi di wilayah Dukuh Deles, Desa Sidorejo. Ruas-ruas jalan itu ramai dilintasi truk pengangkut bahan galian golongan C.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan ada kegiatan peningkatan jalur evakuasi di lereng Merapi sesuai rencana. Anggaran yang disiapkan awalnya senilai Rp21 miliar.

Advertisement

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan ada kegiatan peningkatan jalur evakuasi di lereng Merapi sesuai rencana. Anggaran yang disiapkan awalnya senilai Rp21 miliar.

Aneh, Pria Pembakar Mobil Alphard Ngaku Suami Via Vallen

Namun, anggaran peningkatan jalan itu ikut digeser untuk penanganan Covid-19. Sri Mulyani mengatakan Pemkab Klaten melakukan pemeliharaan jalan, bukan peningkatan.

Advertisement

Kepastian Pemprov

Selain pemeliharaan, Mulyani mengatakan masih menunggu kepastian anggaran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng. Sebelumnya, Pemprov Jateng disebut berencana mengalokasikan anggaran untuk peningkatan jalur evakuasi di wilayah Tegalmulyo.

"Ada rencana Rp14 miliar [bantuan keuangan untuk peningkatan ruas jalan Tegalmulyo-Surowono] dari pemprov. Ini nanti kami koordinasikan dengan Pak Sekda atau Pak Gubernur apakah bisa dilanjutkan atau tidak," kata orang nomor wahid di Pemkab Klaten itu.

Sri Mulyani mengatakan meski kondisi jalur evakuasi rusak, warga di wilayah lereng Merapi sudah memiliki jalur-jalur alternatif yang bisa mereka lintasi ketika kondisi darurat atau ketika harus dilakukan pengungsian warga.

Advertisement

"Warga di Tegalmulyo sendiri sudah memiliki jalur alternatif [menuju selter]. Jadi tidak melewati jalur utama. Mereka juga sudah menyiapkan armada-armada yang digunakan untuk mengangkut warga ketika ada pengungsian," jelas Mulyani.

Sementara itu Kabid Bina Marga DPUPR Klaten, Suryanta, mengungkapkan kegiatan pemeliharaan jalan kabupaten menyasar sejumlah ruas seperti ruas Dompol-Kaliwuluh di ruas jalur evakuasi lereng Merapi sisi tengah. Selain itu, ada ruas Kaliwuluh-Deles serta ruas Basin-Mipitan.

Pada jalur evakuasi sisi barat, kegiatan pemeliharaan menyasar ruas jalan Nangsri-Tanjungsari. Sementara, pemeliharaan jalur evakuasi di sisi timur menyasar ruas Surowono-Jatirajeg serta Jiwan-Jatirajeg.

Advertisement

Dikotomi Warga Solo Lor dan Kidul Ternyata Juga Menyangkut Urusan Jodoh, Begini Ceritanya

Pemeliharaan yang dimaksud yakni kegiatan penambalan jalan yang rusak. "Tahun ini untuk kegiatan betonisasi termasuk di jalur evakuasi tidak ada karena semua kegiatan peningkatan jalan digeser untuk Covid-19," jelas dia.

Sudah Dikerjakan

Suryanta mengatakan kegiatan pemeliharaan ruas jalan termasuk pada jalur evakuasi sebagian sudah mulai dikerjakan. Ditargetkan kegiatan pemeliharaan jalan rampung sebelum November.

Kepala Desa Tegalmulyo, Sutarno, mengatakan jarak Desa Tegalmulyo hingga selter pengungsian di Desa Demakijo, Kecamatan Karangnongko sekitar 17 km. Sekitar 5 km ruas jalan tersebut rusak berat.

"Kami sudah menyiapkan jalur alternatif melewati jalan kampung dan desa [hingga menuju selter pengungsian]. Kami sudah berkoordinasi dengan Desa Tlogowatu dan Tangkil terkait jalur alternatif tersebut," urai dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif