SOLOPOS.COM - Pengunjung Embung Manajar berfoto di sekitar embung, berlatar belakang Gunung Merapi, Sabtu (1/8/2020). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI -- Tak terkena pengalihan anggaran untuk Covid-19, pembangunan dua embung di Boyolali jalan terus.

Kedua embung tersebut berada di Desa Ringinlarik, Kecamatan Musuk dan di Desa Cabean Kunti, Kecamatan Cepogo. Sementara itu, sejumlah proyek lainnya tertunda akibat pengalihan anggaran untuk penanganan Covid-19.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Tahapan proyek kedua embung tersebut tergolong cepat sehingga proses lelang sudah berjalan sebelum pandemi Covid-19 melanda.

“Dua proyek pembuatan embung yaitu di Ringinlarik dan Cabean Kunti selamat. Karena dulu waktu pandemi [Covid-19] terjadi, proses lelangnya sudah berjalan,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Boyolali, Arief Gunarto saat ditemui di ruangannya, Senin (31/8/2020).

Petugas Sensus Penduduk Boyolali Datangi Rumah Mulai Awal September 2020

Ia menambahkan, pembangunan embung di Ringinlarik luasnya sekitar 5 hektare (ha) dengan anggaran sekitar Rp14 miliar. Sedangkan embung Cabean Kunti luasnya sekitar 2 ha dengan anggaran Rp6,9 miliar.

Bantuan Gubernur

Selain pembangunan dua embung itu, DPUPR tahun ini tidak memiliki proyek yang anggarannya relatif besar. Melainkan hanya proyek rutin seperti pemeliharaan instalasi air minum, gedung, irigasi, dan jalan.

BMKG Waspadai Hujan Tinggi September & Oktober, Wilayah Mana Saja?

“Yang lain relatif kecil-kecil karena itu pekerjaan rutin saja. Memang ada [proyek rutin itu] yang anggarannya berkurang karena adanya pengalihan anggaran untuk penanganan Covid-19. Tetapi itu terjadi di semua daerah,” imbuhnya.

Selain dari APBD, Boyolali juga mendapat bantuan gubernur atau Bangub (Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo). Bangub untuk pembangunan sarana dan prasarana senilai sekitar Rp29 miliar. Bantuan tersebut antara lain untuk peningkatan jalan, instalasi air minum, dan irigasi.

“Bangub itu disampaikan langsung oleh Pak Ganjar saat berada di Senden beberapa waktu lalu. Saat ini kami masih menunggu Bangub itu. Semoga tinggal masalah administratif saja,” imbuh Arief.

Joss! Sawah di Magelang Ini Tawarkan Spot Selfie Eksotis, Tiketnya Dijamin Murah

Sementara itu, dua proyek besar lainya di Boyolali adalah Simpang Simo dan Simpang Pengging. Keduanya dikelola Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Kepala DLH Boyolali Lucia Dyah Suciati mengakui kedua proyek tersebut terimbas pengalihan anggaran untuk penanganan Covid-19.

“Semuanya kena. Tapi sekarang sedikit-sedikit sudah dimulai lagi prosesnya dengan mengacu ketentuan pemerintah. Antara lain pemberdayaan potensi lokal. Misalnya proyeknya yang padat karya, penggunaan penyedia bahan berasal dari lokal Boyolali,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya