Solopos.com, SRAGEN — Jumlah penumpang Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng Koridor I atau rute Terminal Tirtonadi-Sumberlawang mulai meningkat. Kondisi ini sejalan dengan pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level 2 di wilayah Soloraya.
Salah satu Koordinator Layanan BRT Trans Jateng Koridor I, Lasdiyanto, menjelaskan ada peningkatan jumlah penumpang sejak Juli sampai kemarin. Jumlah peningkatan lebih dari 10% per bulan.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
“Alhamdulilah setelah lonjakan kasus Covid-19 pada gelombang kedua mulai Mei, ada peningkatan jumlah penumpang setiap bulannya sejak Juli,” kata dia, Kamis (18/11/2021).
Baca Juga: Candi Elektronik Segera Buka di Sragen, Belanja Bakal Makin Mudah
Dia memerinci jumlah penumpang pada Juli totalnya 19.418 orang, 24.783 orang pada Agustus, 29.787 orang pada September, dan 35.621 orang pada Oktober. Sementara pada November per Rabu (18/11/2021) tercatat 23.929 penumpang.
“Kalangan penumpang pelajar memanfaatkan layanan karena kami memasang rambu-rambu pemberhentian di dekat sekolah. Pembelajaran tatap muka berdampak pada layanan Trans Jateng,” paparnya.
Menurut dia, jumlah penumpang paling banyak masih pada kalangan umum seperti para pekerja. Kemudian penumpang dari kalangan pelajar dan veteran.
Baca Juga: Pemprov Jateng Berdayakan Perempuan untuk Atasi Kemiskinan di Sragen
Yanto mengatakan jumlah penumpang kini tidak dibatasi lagi. Sebelumnya, sempat hanya diperbolehkan 20 penumpang per bus. Tiap unit BRT Trans Jateng bisa menampung maksimal 40 penumpang. Penumpang masih diwajibkan memakai masker, hand sanitizer, dan tidak boleh makan selama perjalanan.
“Semua kru sudah divaksinasi dan kami sedang tahap sosialisasi kepada penumpang untuk memakai aplikasi PeduliLindungi dengan memindai barcode,” paparnya.