SOLOPOS.COM - Wali Kota Gibran Rakabuming Raka bersama sejumlah wakil kepala daerah di Loji Gandrung, Senin (12/6/2023). Gibran tengah mencari operator untuk mengelola Taman Balekambang. (Istimewa/Dokumentasi Pemkot Solo)

Solopos.com, SOLO–Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mulai mencari operator untuk mengelola Taman Balekambang setelah rampung direvitalisasi.

“Pak Aryo [Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo, Aryo Widyandoko] sudah saya suruh cari calon-calon operatornya. Pengelolaan seperti Solo Safari dan Museum Pedaringan [Museum Budaya, Sains, dan Teknologi Bengawan Solo]” kata Gibran ditemui wartawan di Loji Gandrung, Senin (12/6/2023).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Gibran mengatakan sejumlah pertimbangan memilih menggandeng operator pihak ketiga daripada dikelola Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) maupun Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) untuk pengelolaan Taman Balekambang, antara lain lebih profesional, lebih bisa melakukan pemeliharaan, dan semua beban tidak ada di Pemkot Solo.

“Tapi aset Taman Balekambang tetap milik Pemkot Solo,” kata Gibran. Sebagai informasi, Taman Balekambang merupakan salah satu 17 titik pembangunan prioritas Gibran. Taman Balekambang sedang dalam tahap revitalisasi sejak 2022.

Sementara Solo Safari merupakan kebun binatang kebanggaan warga Kota Solo. Fungsi rekreasi Solo Safari kini dikelola oleh Taman Safari Indonesia. Operasional fungsi rekreasi dikelola atau mulai dibuka umum sejak Jumat (27/1/2023).

Sedangkan Museum Budaya, Sains, dan Teknologi Bengawan Solo dalam tahap pembangunan tahun ini. Gibran dan pendiri Grup Mayapada sekaligus Tahir Foundation, Dato’ Sri Tahir telah mengandeng pihak ketiga dari Kanada untuk menjadi operatornya.

Sama seperti Taman Balekambang; Museum Budaya, Sains, dan Teknologi Bengawan Solo; serta Solo Safari merupakan bagian dari 17 titik prioritas pembangunan di Kota Solo pada kepemimpinan Gibran dan Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan progres konstruksinya sudah mencapai 24% pada Mei 2023. Dia optimistis pekerjaan akan rampung seluruhnya pada Oktober 2023 atau lebih cepat dari target kontrak yang selesai pada Desember 2023.

“Untuk penataan Kolam Partini sudah rampung tinggal diisi air dan dipasang Kayu Ulin di pinggirnya. Konsep dan tujuan revitalisasi akan mengembalikan fungsi awal Taman Balekambang sebagai kebon rojo atau kebun raja untuk taman di tengah kota,” kata dia dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR.

Menurut dia, Presiden Jokowi mengklaim dahulu taman tersebut pernah menjadi salah satu taman terbaik di Asia Tenggara. Untuk itu, Basuki meminta pelaksanaan konstruksinya lebih mengedepankan keseimbangan dan keramahan lingkungan. Tujuannya agar taman ini lebih banyak ruang terbuka hijau tempat masyarakat bersosialisasi.

“Tadi diinformasikan oleh pelaksana di lapangan, tidak ada penebangan pohon sama sekali dalam melakukan revitalisasi ini,” ujar Basuki.

Dia menjelaskan Taman Balekambang dibangun pada masa pemerintahan K.G.P.A.A. Mangkunegoro VII yakni 26 Oktober 1921. Pembangunan taman sebagai wujud kasih sayang K.G.P.A.A. Mangkunegoro VII kepada kedua putrinya, GRAy Partini dan GRAy Partinah.

Revitalisasi dilaksanakan oleh kontraktor PT PP-Utama KSO senilai Rp159,4 miliar dengan biaya APBN Tahun Anggaran 2022-2023. Lingkup pekerjaan revitalisasi mencakup pembangunan panggung pertunjukan terbuka, gedung pertunjukan, pendopo kedatangan, aviary & taman rusa, taman bunga, skywalk, dan embung serta kolam partini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya