SOLOPOS.COM - Calon penumpang antre naik BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri di halte Terminal Tipe C depan Pasar Kota Wonogiri, Selasa (8/8/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, SUKOHARJO — Meski tak lagi gratis, peminat Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng di Sukoharjo tercatat tinggi. Pemerintah Kabupaten Sukoharjo juga akan membangun halte dan selter untuk memberikan kenyamanan bagi para penumpang.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sukoharjo, Toni Sri Buntoro, menyebut meski sudah berbayar persentase penumpang BRT Trans Jateng mencapai lebih dari 70%. Jumlah tersebut terhitung sejak BRT Trans Jateng berbayar, setelah digratiskan selama sepekan pada Selasa-Minggu (8-13/8/2023). Jumlah tersebut juga dihitung berdasarkan keterisian bus di setiap lajunya.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Untuk Rute Sukoharjo-Wonogiri hari pertama 88% dari kapasitas 40 orang. Bahkan bisa 100% misalnya dari Solo ke Wonogiri ada lebih dari 40 penumpang yang naik turun di Sukoharjo. Minat BRT Trans Jateng ini kami hitung saat sudah berbayar. Saat gratis memang meledak mencapai 132%. Tetapi ketika layanan gratis dihapus peminatnya masih di atas 70%,” ungkap Toni, Kamis (31/8/2023).

Hasil tersebut berdasarkan evaluasi Dishub Sukoharjo pada Rabu (30/8/2023). Paling banyak penumpang di Sukoharjo mengakses BRT Trans Jateng dari Terminal Sukoharjo sejumlah 1.748 penumpang sejak Selasa-Minggu (8-27/8/2023).

Dishub juga mencatat sejumlah titik pemberhentian bus (TPB) lain yang diminati para penumpang BRT Trans Jateng. Toni membeberkan TPB arah Solo-Wonogiri dan sebaliknya ada sejumlah 128 lokasi. Kabupaten Wonogiri memiliki 18 lokasi TPB, sementara TPB di Kabupaten Sukoharjo ada 62 lokasi yang terbagi menjadi 12 halte dan 50 rambu. Sementara TPB Kota Solo ada 48 lokasi.

“Untuk di Sukoharjo ada 2 halte dari arah Solo yang penumpangnya lebih dari 1.000 orang. Jumlah ini kumulatif dihitung sejak diberlakukannya tarif BRT Trans Jateng,” kata Toni.

Lima TPB yang memiliki rangking tertinggi yakni Terminal Wonogiri Tipe C (total 11.529 penumpang), Terminal Tirtonadi (10.012), Shelter Wonogiri (2.025), Terminal Sukoharjo (1.748) serta Pasar Ir Soekarno (1.643). Sementara sejumlah lima TPB terendah di antaranya Pandeyan 1 (77), Bulakrejo 1 (130), SPBU Pasar Kliwon (139), SMA CT Arsa (155) serta Cluringan (145).

Melihat minat tersebut, Pemerintah Kabupaten Sukoharjo akan membangun halte atau selter di jalan kabupaten. Rencananya Pemkab akan membangun 16 halte secara bertahap. Dari jumlah tersebut, tiga halte dan 1 selter di antaranya akan dibangun tahun ini. Hanya, lokasi pembangunannya masih dalam kajian.

“Untuk di Sukoharjo, tempat-tempat yang banyak penumpang akan diprioritaskan dibangun halte atau shelter terlebih dulu. Misalnya di Pasar Ir Soekarno,” bebernya.

Lebih lanjut Toni menyebut untuk pembangunan 16 halte tersebut, pihaknya akan memaksimalkan sumber-sumber pendapatan daerah termasuk mencari CSR dari perusahaan. Dari total 62 halte di Sukoharjo hanya 16 yang menjadi kewenangan Kabupaten Jamu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya