Soloraya
Jumat, 20 Agustus 2021 - 16:34 WIB

Tak Layak Huni dan Membahayakan, Bangunan Rusun Semanggi Solo Bakal Dirobohkan

Wahyu Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi bangunan Rusun Semanggi di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jumat (20/8/2021). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bakal merobohkan bangunan Rumah Susun atau Rusun Semanggi di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon.

Pemkot mendapatkan hasil kajian bangunan Rusun Semanggi sudah membahayakan dan tidak layak huni. Setelah merobohkan bangunan itu, Pemkot berencana membangun ulang rusun dengan target selesai pada 2023 mendatang.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Jumat (20/8/2021), ada dua gedung atau dua blok Rusun Semanggi. Setiap bangunan memiliki empat lantai. Blok A dihuni 98 keluarga dan Blok B dihuni 99 keluarga.

Baca Juga: Nggak Cuma Urusi HIV/AIDS, KPA Solo Juga Bantu Atasi Masalah Sosial

Advertisement

Baca Juga: Nggak Cuma Urusi HIV/AIDS, KPA Solo Juga Bantu Atasi Masalah Sosial

Cat, sejumlah dinding, dan langit-langit bangunan Rusun Semanggi Solo sudah mengelupas. Sejumlah bagian lantai telah dilubangi. Lubang tersebut untuk mengambil sampel struktur bangunan.

Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kota Solo, Taufan Basuki Supardi, menjelaskan hasil kajian lapangan dari konsultan bangunan telah rusak dan berbahaya. Konsultan Pemkot Solo tersebut merekomendasikan perobohan bangunan.

Advertisement

“Kami sedang melakukan kajian untuk perobohan dan pembangunan kembali beserta anggarannya. Sedang dalam persiapan dan pembahasan dengan nota dinas Wali Kota Solo,” katanya kepada Solopos.com, Jumat.

Mengajukan Hibah

Menurutnya, Pemkot Solo akan mengajukan hibah pemerintah pusat untuk membiayai pembangunan ulang Rusun Semanggi yang merupakan aset Pemkot. Pemkot Solo akan mengajukan proposal berdasarkan hasil kajian.

Baca Juga: Duh, Aktivitas Pemberdayaan Emak-Emak Kampung di Solo Ini Terganjal PPKM

Advertisement

Sementara itu, warga harus mengosongkan bangunan selama proyek berlangsung. Pemkot Solo melakukan sosialisasi pengosongan bangunan supaya tidak ada insiden atau korban selama proyek berlangsung.

Taufan menjelaskan warga penghuni rusun dipastikan akan mendapatkan ruang setelah proyek selesai. Pembangunan ulang rusun minimal sesuai dengan kapasitas rusun terkini.

Baca Juga: Buruh Soloraya Dapat Prioritas Vaksin Covid-19 dari Polda Jateng, Catat Tanggalnya!

Advertisement

“Jadi memang direncanakan paling tidak 2023. Pak Wali ngersakne [menginginkan Rusun] bisa dihuni lagi 2023, Juni, kan ya konstruksinya 2022-2023 itu,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif