SOLOPOS.COM - Orang tua calon peserta didik baru mendaftarkan anaknya di SDN 1 Wonogiri, Selasa (12/6/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Guru dan kepala sekolah dasar negeri atau SDN di Wonogiri berupaya tetap mendapatkan kepercayaan masyarakat agar tak kekurangan murid saat penerimaan peserta didik baru atau PPDB tahun ajaran 2023/2024 yang dimulai Senin (12/6/2023).

Mereka harus putar otak mencari strategi agar sekolah mereka memiliki daya tawar tinggi misalnya dengan memperbanyak program di luar akademik untuk memfasilitasi minat dan bakat siswa.  

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ketua Kelompok Kegiatan Kepala Sekolah (K3S) SD Wonogiri, Suharno, mengatakan saat ini SDN di Wonogiri terus berupaya meningkatkan mutu sekolah agar memiliki nilai tawar tinggi di masyarakat. Peningkatan mutu itu dilakukan dengan cara menyediakan program yang menjadi kebutuhan siswa atau orang tua siswa. 

Suharno menerangkan saat ini ada ratusan SDN di Wonogiri yang memiliki peserta didik di bawah 60 anak. Hal itu disebabkan beberapa hal, antara lain populasi anak usia masuk SD saat PPDB di wilayah itu minim, jarak antar-SD terlalu dekat, atau rendahnya nilai tawar sekolah terhadap kebutuhan masyarakat Wonogiri.

“Saat ini SDN sedang berupaya meningkatkan mutu. Penyediaan program-program nonakademik menjadi salah satu upaya. Sebab baik siswa atau orang tua senang jika siswa memiliki keterampilan lain di luar akademik,” kata Suharno kepada Solopos.com, Selasa (13/6/2023). 

Dia membeberkan orang tua siswa di Wonogiri sangat senang jika anaknya memiliki keterampilan hasil dari belajar di sekolah, misalnya pencak silat, karawitan, atau baca tulis Al-qur’an. Oleh karena itu sekolah perlu memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sesuai minat dan bakat. 

Menyesuaikan Kebutuhan Masyarakat

Hal itu pula yang ia lakukan di SDN 3 Sugihan, Kecamatan Bulukerto, Wonogiri, untuk menarik minat orang tua mendaftarkan anak mereka di sekolah itu saat PPDB. Beberapa tahun terakhir, SDN 3 Sugihan mengadakan ekstrakurikuler baca tulis Al-qur’an. Hal itu karena orang tua mengaku merasa butuh anaknya bisa membaca Al-qur’an.

“Jadi disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat,” ujar dia. Kepala Sekolah SDN 6 Wonogiri, Eko Siswanto, mengungkapkan sekolah memang perlu mengikuti perkembangan zaman.

Sekarang ini orang tua menginginkan anaknya selain pintar dalam ilmu pengetahuan, juga pandai di bidang lain, terutama kesenian atau olahraga. Tidak hanya itu, sekolah juga harus bisa membuktikan program-program pengembangan siswa melalui ekstrakurikuler bisa menghasilkan prestasi bagi siswa.

Hal serupa disampaikan Kepala Sekolah SDN 1 Wonogiri, Yoni Ernawanto. Menurut dia, kualitas sumber daya manusia (SDM) pendidik tidak kalah penting diperhatikan. Hal itu karena mereka juga sebagai penentu arah pembelajaran siswa. Satu sisi kualitas akademik siswa baik, di sisi lain kualitas nonakademik siswa juga tidak tertinggal. 

“Ada perubahan paradigma, orang tua sekarang tidak sekadar menyekolahkan anaknya, mereka juga ingin anaknya memiliki kemampuan keterampilan lain yang mendukung prestasinya,” ujar Yoni saat ditemui Solopos.com di SDN 1 Wonogiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya