SOLOPOS.COM - Ternak sapi mencari makan di gunungan sampah TPA Putri Cempo. PLTSa nantinya bakal membutuhkan pasokan sampah lama sekitar 250 ton per hari dan sampah baru sebanyak 295 ton per hari. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Ratusan sapi yang tengah mengais makanan di antara gunungan sampah sudah menjadi pemandangan sehari-hari di TPA Putri Cempo, Mojosongo, Solo. Sapi-sapi tersebut dibiarkan berkeliaran di gunungan sampah di TPA.

Salah satu pemilik sapi asal Jatirejo, Kelurahan Mojosongo, Parto Wiyono, mengatakan sudah 35 tahun memelihara sapi. Menurutnya, sejak 1986 kondisi TPA memang telah digunakan untuk menggembala sapi. Ia memelihara sapi potong biasa.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Selama 35 tahun saya memelihara sapi. Jenis sapinya sapi potong biasa. Sudah sejak 1986 kondisi TPA memang untuk pemeliharaan sapi,” kata Parto saat ditemui Solopos.com, Rabu (9/2/2022).

Baca Juga: Tambah Terus, 200-An Pemulung Mengais Rezeki di TPA Putri Cempo Solo

Sapi-sapi tersebut tak perlu penanganan khusus. Meski mengais makanan bersama ratusan sapi lainnya, Parto mengatakan sapi-sapi miliknya yang digembala di TPA Putri Cempo Solo bisa kembali ke kandang dengan sendirinya.

Parto tak perlu tenaga ekstra untuk menggiring sapi-sapinya dari TPA menuju kandang. “Dibiarkan gitu aja. Nanti sore pulang. Tak perlu dicari, nanti kan bisa pulang sendiri,” ujanya.

Baca Juga: Jalan Sempit, Mobil Pengangkut Sampah Antre di TPA Putri Cempo Solo

Dilatih Sejak Kecil

Ada trik tersendiri agar sapi-sapi tersebut bisa kembali ke kandang dengan sendirinya. Pemilik sapi lain asal Jatirejo RW 039, Saman, mengaku ada cara khusus agar sapi-sapi itu tidak tersasar.

Ketika sapi masih kecil, Saman membiasakan sapinya yang digembala di TPA Putri Cempo Solo untuk kembali ke kandang pada jam-jam tertentu. “Diajari dari kecil. Kami bawa ke sana, dicari. Setelah dua bulan, sapi-sapi itu bisa pulang sendiri. Ada beberapa yang dikandangkan, dibesarkan dulu,” jelas Saman.

Baca Juga: PLTSa Putri Cempo Solo Ubah Teknologi, Jadwal Operasional Berubah?

Parto dan Saman tak pernah khawatir jika sapi-sapi mereka saling tertukar dengan sapi-sapi milik peternak lain. Menurut Saman, para pemilik sapi telah paham mana yang merupakan miliknya.

Saman mengatakan jika ditotal sapi-sapi di kawasan TPA Putri Cempo bisa mencapai 500 hingga 800 ekor. “Enggak tertukar. Kurang satu saja bisa paham kok, pasti ada [ikatan] perasaan,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya