SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksinasi rabies (Freepik)

Solopos.com, KARANGANYAR — Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar menyatakan wilayah Karanganyar bebas dari rabies. Hal tersebut berdasarkan hasil surveylance selama dua tahun terakhir terhadap minimal 36 sampel anjing.

Pengawas dan Pengendali Penyakit Hewan Dispertan PP Karanganyar, Sutiyarmo, mengatakan selama dua tahun terakhir belum ada laporan dari masyarakat yang tergigit anjing peliharaan karena rabies.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Selama 2018 dan 2019, setiap setahun sekali pihaknya juga melakukan pengecekan berkala dengan mengambil minimal 36 sampel otak anjing untuk diteliti.

Update Covid-19 Solo: Tambah 8 Kasus, Lansia Asal Sondakan Meninggal

Hasilnya, tidak ada penyakit rabies yang menjangkiti otak anjing-anjing yang diambil sampelnya.

“Tapi untuk tahun ini belum karena ada regulasi larangan perdagangan daging anjing di Karanganyar. Jadi kami memang tidak bisa mengambil sampelnya. Untuk saat ini metodenya berdasarkan laporan. Biasanya kami teliti kalau ada laporan gigitan anjing, anjingnya akan kami isolasi di kandang selama maksimal dua pekan untuk dilihat perkembangannya,” ujar dia ketika dihubungi Solopos.com, Jumat (11/9/2020).

Menurut Yarmo, anjing yang terjangkit penyakit rabies atau anjing gila memiliki ciri agresif, cenderung menyerang dan suka tempat dingin. Selain itu, usia anjing rabies tidak akan lama.

Ngaku Salah, Ketua RT yang Melecehkan Petugas Sensus di Madiun Mengundurkan Diri

“Makanya kami karantina dua pekan, karena bisanya usianya maksimal 14 hari pasti meninggal setelah terjangkit atau minimal lima hari. Kalau iya, yang tergigit patut dicurigai terkena rabies dan harus ditangani medis,” ujar dia.

Terkait vaksinasi, menurut Yarmo, Karanganyar yang masih berstatus bebas rabies bukan prioritas penyaluran vaksin rabies. Sehingga, vaksinasi lebih diutamakan untuk antraks pada sapi dan flu burung.

Rencananya, pekan depan pihaknya akan memvaksinasi ribuan sapi yang diutamakan di Gondangrejo.

140 Keluarga di Jatikuwung Karanganyar Kesulitan Air Bersih, Ternyata Ini Penyebabnya

“Kalau kiriman vaksin dari provinsi bukan rabies. Kami lebih ke antraks karena sebelumnya pernah ada kasus dan dipilih di Gondangrejo karena berbatasan dengan Sragen yang sebelumnya juga ada kasus antraks. Untuk jumlahnya tepatnya saya belum tahu, tapi permohonan vaksin antraks kami sekitar 30.000 vaksin,” beber dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya