Soloraya
Jumat, 8 Mei 2020 - 04:00 WIB

Tak Sampai Rp20.000, Bisa Bikin Hidroponik di Rumah

Cahyadi Kurniawan  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Owner AA818 Hydroponic, Anggi Pito Lukmanto, memeriksa tanaman hidroponik miliknya di Ngringo, Jaten, Karanganyar, Selasa (5/5/2020). (Espos/Cahyadi Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Bikin hidroponik di rumah bisa untuk menopang sumber pangan keluarga di tengah pandemi Covid-19. Metode urban farming ini bisa dilakukan di rumah dengan biaya murah.

Owner AA818 Hydroponic, Anggi Bito Lukmanto, 31, membagikan tips bagaimana bikin hidroponic di rumah. Anggi menyarankan setiap keluarga hendaknya menginventarisasi barang-barang di sekitarnya yang bisa dimanfaatkan.

Advertisement

Aneka barang itu misalnya botol bekas, wadah bekas, styrofoam bekas, dan lainnya. Penggunaan barang bekas untuk mengembang hidroponik menjadi kunci menekan biaya produksi.

“Karena untuk bertahan hidup, prinsipnya bisa menyemai hingga panen dulu. Tidak peduli kualitas bagus. Yang penting tanam sendiri dan petik sendiri,” ujar Anggi, saat ditemui Solopos.com, di rumahnya Ngringo, Jaten, Karanganyar, Selasa (5/5/2020).

Advertisement

“Karena untuk bertahan hidup, prinsipnya bisa menyemai hingga panen dulu. Tidak peduli kualitas bagus. Yang penting tanam sendiri dan petik sendiri,” ujar Anggi, saat ditemui Solopos.com, di rumahnya Ngringo, Jaten, Karanganyar, Selasa (5/5/2020).

Ini Deretan Penghargaan Didi Kempot

Menurut Anggi, ada beberapa jenis sayuran yang bisa dibudidayakan di rumah untuk konsumsi sehari-hari. Sayuran itu meliputi kangkung, bayam, dan sawi-sawian.

Advertisement

Pembuatan Instalasi Hidroponik Sederhana

Anggi menjelaskan bikin media tanam hidronik sederhana di rumah bisa menfaatkan kotak styrofoam bekas wadah anggur, botol air mineral, wadah es krim, dan lainnya. Prinsip utamanya yakni wadah bisa menyimpan air.

Wadah styrofoam ini bisa dibeli di pasar buah dengan harga antara Rp5.000-Rp7.000 per kotak. Selain itu, bahan yang dibeli lainnya yakni plastik molsa. Di toko pertanian, plastik ini dijual sekitar Rp35.000 per kilogram bisa untuk 20 kotak styrofoam.

Anggi menerangkan untuk membikin media tanam, wadah dilapisi plastik molsa. Lalu, tuangkan air ke dalam plastik agar menyelimuti seluruh permukaan styrofoam dengan rata.

Advertisement

2 Warga Karanganyar Dari Klaster Gowa Positif Covid-19

Di bagian tepinya, plastik molsa dirapikan lalu dikunci dengan menggunakan staplers. Selain supaya kuat, staplers juga merapikan penataan plastik. Berikutnya adalah menutup tepi kotak styrofoam berlapis plastik molsa dengan plester atau isolasi agar lebih kuat.

Di salah satu permukaan kotak styrofoam juga perlu dilubangi untuk meletakkan net pot yang akan diisi tanaman. pembuatan lubang ini bisa menggunakan kawat melingkar yang dipanasi terlebih dahulu.

Advertisement

“Ukuran kawat melingkar ini menyesuaikan ukuran net pot yang yang dipasang. Bisa juga dilubangi pakai hole saw,” ujar Anggi.

Menurut Anggi, penggunaan plastik untuk bikin media tanam hidroponik di rumah memiliki kelemahan yakni bersifat menyimpan panas. Akibatnya, tanaman akan layu pada siang hari.

“Tapi enggak apa-apa. Ini buat survival dulu. Kalau sudah bisa, dikembangkan lagi buat produksi,” pesan dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif