SOLOPOS.COM - Espospedia Bantuan Sosial (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 2.007 kuota bantuan langsung tunai (BLT) pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) belum tersalurkan ke keluarga penerima manfaat (KPM) di Wonogiri. Jika tak segera diambil hingga batas waktu perpanjangan penyaluran yang sudah ditetapkan, ribuan kuota BLT tersebut bakal dikembalikan ke kas negara.

Proses penyaluran BLT BBM telah dimulai sejak 8 September 2022. Setiap KPM menerima BLT senilai Rp300.000.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Penyaluran yang dikoordinir PT Pos Indonesia itu dilakukan dengan melibatkan komunitas masyarakat. Di antaranya dengan pemerintah kecamatan hingga pemerintah desa (Pemdes).

Ketua Satgas Distribusi BLT dari PT Pos Indonesia di Wonogiri, Hermawan, mengatakan total KPM BLT BBM di Wonogiri per 21 September 2022 mencapai 97.295 KPM. Jumlah itu bertambah dari data awal per 7 September 2022, yakni 89.575 KPM.

Ia mengungkapkan, proses penyaluran BLT BBM semestinya sudah diselesaikan pada 30 September 2022. Hingga tenggat waktu penyaluran, terdapat 2.027 kuota BLT BBM yang belum tersalurkan alias gagal bayar.

Baca Juga: Ada Maling Menyaru Petugas Bansos, Dinsos Wonogiri: Pendataan Tak Sampai Rumah

Namun, PT Pos Indonesia masih membuka kesempatan bagi KPM agar dapat menerima jatah BLT BBM mereka. Hingga Selasa (11/10/2022), jumlah kuota BLT BBM yang belum tersalur menyusut menjadi 2.007 KPM.

Hermawan mengatakan perpanjangan proses penyaluran dilakukan paling lambat, Jumat (14/10/2022). KPM yang akan mengambil bantuan tetap diwajibkan memenuhi berbagai persyaratan selaku penerima BLT BBM.

“Misalnya KPM datang ke kantor pos, kami buatkan berita acara untuk mengaktivasi KPM. Setelah dicek dan aktif, BLT-nya bisa dibayarkan. Itu bisa dilakukan di kantor pos terdekat,” katanya kepada Solopos.com, Selasa.

Jika KPM tersebut tetap tak mengambil jatah bantuannya sampai tenggat waktu yang ditentukan, uang senilai Rp300.000/KPM itu hangus dan dikembalikan ke kas negara.

Baca Juga: Polres Wonogiri Serahkan Bantuan Sembako ke Warga Baturetno

Namun Hermawan enggan menyebut BLT itu hangus. Menurutnya, bantuan pengalihan subsidi BBM itu akan dialihkan kepada KPM lainnya. Dari 2.007 kuota BLT BBM dipastikan tak semuanya terdistribusikan ke KPM terdaftar.

“Mayoritas memang belum tersalurkan karena yang bersangkutan merantau. Mereka tetap berkesempatan mendapat BLT. Tapi ada juga yang tidak perlu menunggu datang akan langsung diganti, seperti KPM yang memang menolak, KPM dari kalangan ASN/TNI/Polri, dan KPM yang dinilai warga sekitar mampu secara finansial,” imbuhnya.

Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Wonogiri, Maryono, mengatakan terdapat pula KPM yang meninggal dunia sebelum menerima BLT BBM. Bagi KPM yang meninggal dunia menjelang September 2022, BLT tersebut tak dapat dicairkan.

“Soalnya akta kematiannya belum terbit. Tapi kondisi riil, orangnya sudah meninggal. Sementara proses pendataan KPM sudah berlangsung,” ungkapnya kepada Solopos.com, Rabu (12/10/2022).

Baca Juga: Kemenaker Siapkan BSU Tahap 6 Senilai Rp600.000, Simak Syarat Lengkapnya!

Maryono juga memastikan bahwa tingkat ketersaluran KPM tak bakal mencapai 100%. Hal itu lantaran data kependudukan yang selalu berubah setiap hari.

Disinggung soal jumlah pasti KPM berdasar kategori penyebab tak tersalurkannya BLT BBM, ia mengaku tak memegang datanya.

“Nantinya, itu akan dibahas dalam rekonsiliasi. PT Pos Indonesia sebagai penyalur BLT BBM akan melaporkan hasilnya, termasuk jumlah kuota BLT BBM yang tidak tersalurkan beserta penyebabnya. Kami [Dinsos Wonogiri] hanya mengawasi,” imbuh Maryono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya