SOLOPOS.COM - Warga memancing ikan di Waduk Gajah Mungkur spot atau area pemancingan Kedungareng, Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Sabtu (18/7/2020). (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Desa/kelurahan yang wilayahnya masuk kawasan Waduk Gajah Mungkur atau WGM Wonogiri membuat kebijakan berbeda terkait penutupan area pemancingan karena Covid-19. Ada yang memutuskan menutup, ada pula yang masih buka.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Senin (20/7/2020), area pemancingan WGM terdapat di lima kecamatan, yakni Wonogiri, Wuryantoro, Eromoko, Baturetno, dan Nguntoronadi. Tiga desa di Nguntoronadi, yakni Pondoksari, Gebang, dan Wonoharjo resmi menutup area pemancingan waduk di desa masing-masing, mulai Senin.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Desa atau Kades Pondoksari, Gunawan Wibisono, menginformasikan semua akses masuk dan keluar menuju area atau spot pemancingan sudah diportal. Pada tempat yang diportal diberi papan informasi bahwa spot pemancingan setempat ditutup.

Warga sekitar turut mengawasi. Mereka akan mengingatkan agar tak nekat memancing jika ada warga yang berusaha menuju area pemancingan. Dia meminta semua pihak mematuhi aturan tersebut demi kepentingan bersama.

Hobi Gowes? Coba Install 5 Aplikasi Gratis Bermanfaat Ini

“Kami bersama Pemerintah Desa Gebang dan Wonoharjo sepakat menutup lagi area pemancingan untuk sementara seperti saat awal Covid-19 mewabah. Kebijakan ini berdasar gugus tugas desa,” kata Kades saat dihubungi Solopos.com.

Namun, ada spot pemancingan yang masih buka yakni di Desa Tegalharjo, Ngunggahan, Sindukarto, Kecamatan Eromoko. Kades Tegalharjo, Heny Listyaningsih, menginformasikan pemerintah desanya bersama Pemerintah Desa Ngunggahan dan Sindukarto sepakat untuk saat ini belum menutup area pemancingan.

Hal itu karena hingga kini belum ada payung hukum yang bisa dijadikan dasar dalam mengambil kebijakan. Alasan lainnya agar warga tetap bisa menjalankan usaha di tengah pandemi. Sebagian warga membuka usaha yang konsumennya para pemancing, seperti warung makan, warung kelontong, toko alat mancing, menyewakan perahu, dan lainnya.

“Tidak etis kalau kami melarang orang memancing yang berarti menghalangi rezeki warga,” ulas Kades.

Risiko Penularan Kecil

Pertimbangan lain karena risiko penularan Covid-19 dari aktivitas memancing dinilai kecil. Sebab, pemancing tidak kontak dengan warga. Para pemancing berada di alam bebas dan tubuhnya terpapar sinar matahari langsung, sehingga Heny memandang jika ada virus, virus tersebut sudah mati.

“Kalau ke depan ada SE [surat edaran] Bupati atau aturan sejenisnya soal penutupan area pemancingan, kami akan ikuti. Pastinya Bupati dan Gugus Tugas [Percepatan Penanganan Covid-19] punya pertimbangan tersendiri. Kami mengimbau pemancing agar selalu waspada, tertib, dan mematuhi protokol pencegahan penularan Covid-19,” imbuh Kades.

Ada 1 Bakul Positif & 2 Suspek, Pasar Gemolong Sragen Ditutup 5 Hari

Terpisah, Sekretaris Desa atau Sekdes Sendang, Kecamatan Wonogiri, Agung Susanto, mengatakan pihaknya kemungkinan akan menutup area pemancingan dalam pekan ini. Keputusan akan diambil melalui musyawarah bersama perwakilan warga, tokoh masyarakat, pelaku usaha dekat, dan gugus tugas tingkat kecamatan. Sementara itu, Kades Gumiwang Lor, Wuryantoro, Parman, masih akan menggelar musyawarah untuk membahas perlu tidaknya area pemancingan ditutup.

Seperti diketahui, sebelumnya Bupati Joko Sutopo berencana menutup semua area pemancingan di WGM menyusul meningkatnya jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya