SOLOPOS.COM - Proses penggilingan padi di Penggilingan Sri Dewi di Plumbon, Mojolaban, Sukoharjo, Kamis (7/9/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Melambungnya harga beras belakangan ini belum sampai mempengaruhi keberadaan pengusaha penggilingan padi (rice mill) di Kabupaten Sukoharjo. Per Selasa (26/9/2023), masih ada 427 pengusaha penggilingan padi beragam level di Sukoharjo.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Sukoharjo, Bagas Windaryatno, menyebut harga beras di Kabupaten Jamu saat ini berada dikisaran Rp12.700-Rp14.000/kilogram untuk beras medium. Sementara harga beras premium berada di atas Rp13.000/kilogram. Harga gabah kering panen di tingkat petani kini berada di harga Rp7.000/kilogram.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Untuk jumlah penggilingan di Kabupaten Sukoharjo sampai saat ini masih berada di 427 unit yang tersebar berbagai kecamatan. Saat ini masih banyak penggilingan padi yang bertahan di Sukoharjo,” ujar Bagas kepada Solopos com, Selasa.

Terpisah, Pemilik Penggilingan Sri Dewi di Plumbon, Mojolaban, Sukoharjo, Ngatno, belum lama ini mengatakan kenaikan harga gabah dibareng kenaikan ongkos penggilingan beras. Sementara permintaan penggilingan ada sedikit pengurangan, namun secara umum masih stabil.

Sebelum ada kenaikan harga beras, ia mengatakan ongkos penggilingan di Sukoharjo sama dengan ongkos di Jawa Timur yang terbilang lebih rendah. Ia menerima pasokan gabah 60-120 ton per hari. Beras-beras yang digilingnya mayoritas dikirim ke Cipinang dan Bandung.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pangan Sukoharjo, Iwan Setiyono, mengatakan dalam menjamin ketersediaan bahan pokok dan menjaga stabilisasi harga pangan, berbagai upaya terus digencarkan. Antara lain dengan penyaluran beras bantuan pangan pemerintah yang dilakukan secara bertahap.

Pada tahap I, bantuan beras telah diberikan kepada 71.913 keluarga penerima manfaat (KPM) masing-masing sebanyak 10 kilogram setiap bulannya. Penyaluran itu sudah dilaksanakan pada Mei, Juni dan Juli.

Pada tahap II penyaluran beras diberikan kepada 68.678 KPM dengan jumlah yang sama. Bantuan diberikan pada September, Oktober, dan November.

“Kami juga melakukan stabilisasi harga dengan operasi pasar murah yang digelar setiap Jumat di Gedung Mal Pelayanan Publik Kabupaten Sukoharjo,” jelas Iwan.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, saat berkunjung ke Sukoharjo baru-baru ini mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir merespons harga beras yang masih tinggi. Saat ini Bulog masih memiliki stok beras 2 juta ton yang mampu mencukupi kebutuhan beras hingga akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya