SOLOPOS.COM - Pemandangan Gunung Merapi dari kawasan wisata Deles Indah di Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Minggu (12/3/2023) siang. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Erupsi Gunung Merapi tak mempengaruhi minat wisatawan untuk berkunjung ke kawasan wisata Deles Indah di lereng Merapi, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Minggu (12/3/2023). Erupsi berlangsung sejak Sabtu (11/3/2023) yang mengakibatkan terjadinya guguran awan panas dan hujan abu.

Deles Indah berada di lereng Merapi pada ketinggian 1.216 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kawasan itu menawarkan panorama keindahan alam dari ketinggian. Selain itu, Deles Indah menawarkan pesona puncak Merapi yang terlihat jelas saat cuaca cerah.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Seperti pada Minggu pagi hingga siang, puncak Merapi terlihat jelas dari wilayah Deles Indah meski sesekali tertutup awan. Pada Minggu siang terlihat beberapa pengunjung datang ke tempat wisata tersebut.

Salah satu pengunjung, Slamet, 32, datang bersama anggota keluarganya mampir ke kawasan Deles Indah. “Ke sini bukan karena kemarin terjadi erupsi. Kebetulan jagong bayi di wilayah Sidorejo. Kemudian diajak ke Deles Indah sekalian. Karena saya memang senang menikmati suasana alam, rasanya di sini juga betah,” kata warga Bantul, DIY, itu saat ditemui Solopos.com di Deles Indah, Minggu siang.

Slamet mengaku tak khawatir berkunjung ke wilayah Deles Indah, Klaten, karena awan panas guguran dari erupsi Merapi itu lebih mengarah ke barat daya atau tidak mengarah ke wilayah Deles Indah yang berada di sisi tenggara gunung tersebut. “Arahnya pada sisi sebalik gunung yang menghadap sini [Deles Indah]. Jadi di sini aman-aman saja,” kata dia.

Warga Dukuh Deles, Desa Sidorejo, Supadi, 50, mengatakan warga masih beraktivitas seperti biasa. Potensi bahaya tidak ke arah wilayah Deles yang berada di sisi tenggara Merapi. Arah material yang dimuntahkan dari puncak Merapi cenderung ke arah barat daya.

Warga Tetap Siap Siaga

Begitu pula dengan arah angin yang cenderung ke sisi barat sehingga dampak hujan abu tak terjadi di wilayah Deles dan sekitarnya. Meski tenang, warga di lereng Merapi, Klaten, itu tetap meningkatkan kesiapsiagaan mereka terhadap potensi bahaya erupsi Merapi.

Secara visual, warga kerap mengamati kondisi puncak Merapi ketika beraktivitas. Sementara itu, kawasan objek wisata Kali Talang di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, untuk sementara ditutup untuk pengunjung pada Minggu (12/3/2023).

Objek wisata itu berjarak sekitar 3 km hingga 4 km dari puncak Gunung Merapi. Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto, mengatakan tak ada dampak berupa hujan abu di wilayah Klaten setelah terjadi beberapa kali awan panas guguran.

Selain itu, tidak ada warga yang dievakuasi atau mengungsi di lokasi pengungsian. Potensi bahaya mengarah ke wilayah barat daya termasuk potensi hujan abu.

Namun demikian, Nur tetap mengimbau warga untuk siap siaga terhadap potensi bahaya erupsi Merapi. Hingga kini masih ada aktivitas Merapi dan status gunung tersebut masih level siaga.

Terkait aktivitas wisata di wilayah lereng Gunung Merapi, Nur menjelaskan sudah berkoordinasi dengan para sukarelawan di wilayah lereng Merapi untuk melakukan monitoring serta jika diperlukan dilakukan pembatasan-pembatasan meski arah bahaya saat ini tidak ke Klaten.

“Untuk menjaga keselamatan juga karena gejolak Merapi masih tinggi,” jelas Nur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya