SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SUKOHARJO–Sebanyak empat belas tempat Mandi Cuci Kakus (MCK) umum di Kelurahan Jati, Gatak, Sukoharjo yang dibangun dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dan Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) tidak lagi difungsikan dengan maksimal oleh warga sekitar.

Pasalnya kini hampir semua warga sudah memiliki MCK pribadi. Selain itu, tingkat kebersihan yang menipis membuat warga enggan ketempat itu. Menurut Sugiyo,51, Ketua RT 2, RW II saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Minggu (1/1/2011),  saat MCK tersebut dibangun sekitar 2007, 60% warga Jati belum memiliki MCK, namun sekarang yang tidak memiliki MCK hanya sekitar 20%. “Paling hanya ada 20 KK (Kartu Keluarga-red) dari 60 KK dalam satu RT yang tidak memiliki MCK,” tambahnya.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sugiyo menambahkan, MCK hingga kini masih difungsikan meski tidak semaksimal dulu, malah fasilitas tersebut sering juga dipakai pengguna jalan setempat. Warga RT 01 Jetis, Sugiyem menuturkan, meski belum memiliki WC, dia juga jarang datang ke MCK umum tersebut. Sugiyem lebih memilih ke sungai setempat, saat sungai mengering barulah ia datang ke MCK umum.

“Di MCK umum itu kadang kotor dan lebih jauh dari rumah saya. Jadi saya lebih suka ke sungai dekat sini,” tambahnya.

(m105)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya