Soloraya
Jumat, 16 November 2012 - 22:07 WIB

Talang Bangunan Keraton Rusak, Kurangnya Dana Hambat Pemeliharaan

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang pekerja sedang memperbaiki talang rusak pada bangunan di Bangsal Witono, area Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Jumat (16/11/2012). (JIBI/SOLOPOS/Muhammad Khamdi)

Seorang pekerja sedang memperbaiki talang rusak pada bangunan di Bangsal Witono, area Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Jumat (16/11/2012). (JIBI/SOLOPOS/Muhammad Khamdi)

SOLO – Talang bangunan Bangsal Witono di area Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat rusak. Rusaknya talang membuat kawasan bangsal tergenang air apabila hujan turun.
Advertisement

“Ya, memang talangnya rusak. Kami baru tahu setelah datangnya musim hujan baru-baru ini. Jika tidak diganti, dipastikan area sini trocoh. Apabila dibiarkan akan merusak pemandangan pengunjung serta mengurangi keindahan bangunan ini,” kata Pengageng Sasana Wilapa, Gusti Pangeran Haryo (GPH) Puger, saat dijumpai Solopos.com di kawasan Keraton Solo, Jumat (16/11/2012).

Atas kondisi rusaknya, pihaknya langsung melakukan penggantian talang yang dikerjakan Selasa (13/11/2012) lalu. Anggaran dana perbaikan dan pembelian talang diambil dari tiket masuk wisatawan yang berkunjung ke Keraton. “Semestinya pemerintah memberikan terhadap kelestarian bangunan Keraton yang merupakan benda cagar budaya. Paling tidak ada dana perawatan. Karena Keraton ini merupakan pusat budaya Jawa,” jelas Puger.

Puger menguraikan perbaikan talang bangsal menghabiskan dana sebesar Rp5,5 juta. Pihaknya juga berencana melakukan perawatan terhadap bangunan lainnya. “Yang lebih sulit itu memang perawatan. Karena membutuhkan dana yang tidak sedikit. Oleh karena itu, Keraton butuh status yang jelas. Keberadaan Keraton lebih awal dari Indonesia,” jelas Puger.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Solopos.com, rusaknya talang pada Bangsal Witono menyebabkan Bangsal Mangurkutanggil terkena imbas air hujan. Apabila turun hujan, area bangunan itu tergenang air kendati tidak banyak.

Seorang pengunjung Keraton, Rika, 40, asal Palembang, mengatakan baru kali pertama datang ke Keraton Solo. “Kebetulan ada waktu libur, jadi saya datang ke Jogja sekaligus mampir ke Keraton Solo. Harapan saya, bangunan Keraton bisa terawat baik,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif