SOLOPOS.COM - Acara Talkshow Pesantren Expo UIN RM Said Surakarta, Kamis (19/10/2023), mengangkat tema tentang banyaknya aksi bunuh diri yang dilakukan dari kalangan anak muda. (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kasus bunuh diri yang kerap diberitakan di media massa tak sebanyak kejadian sesungguhnya.

Mirisnya, fenomena itu kini juga banyak terjadi pada anak-anak muda.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Tentang banyaknya kasus bunuh diri menjadi pembahasan dalam Talkshow Pesantren Expo UIN RM Said Surakarta, Kamis (19/10/2023).

“Seperti gunung es yang diberitakan, yang terlihat hanya sedikit, tapi kasusnya (yang tersembunyi) banyak,” ujar ahli psikoterapi Atika Ulfia Adlina, salah satu pembicara Talkshow Pesantren Expo UIN Raden Mas Said Surakarta yang digelar di Gedung Graha kampus setempat.

Atika menyoroti mengenai cara menghadapi masalah yang dialami anak muda zaman sekarang, khususnya mahasiswa yang menganggap bahwa tugas kuliah, skripsi, target kelulusan, bahkan urusan percintaan adalah sesuatu yang sangat menekan.

Pembicara yang membawakan tema Ma’rifatullah as the Basis of the Implementation of Suff Healing ini menegaskan niat bunuh diri seperti itu tidak mungkin hadir dalam sekejap.

Ada keadaan menekan yang terjadi secara berulang-ulang, ditambah dengan keadaan di mana tidak ada orang di sekitar yang memperhatikan.

“Keinginan orang yang ingin bunuh diri tidak muncul begitu saja, (keinginan) itu merupakan tumpukan emosi bertahun-tahun,” lanjut Atika seperti dikutip dari rilis UIN Surakarta.

Oleh sebab itu, Atika menekankan agar masyarakat lebih peduli jika melihat tanda-tanda orang yang menyendiri dan mulai bicara aneh-aneh mengenai keinginan melakukan bunuh diri.

Menurut Atika lagi, kunci mencegah bunuh diri adalah menanamkan pemahaman bahwa kehidupan ini harus disyukuri sehingga harusnya itu jadi sumber kebahagiaan.

“Jangan mendengar hal-hal negatif dari orang lain tentang diri kita,” katanya.

Kontrol pikiran seperti itu sangat penting, karena hal itu akan berpengaruh pada perilaku.

Untuk bisa mencapai ke sana, Atika memberi tips kepada mahasiswa atau anak muda yang sempat punya pikiran soal bunuh diri agar mengingat Tuhan dengan cara ma’rifatullah.

“Kunci hidup bahagia itu adalah ma’rifatullah, yaitu kembali kepada Allah,” tambahnya.

Selain itu, Atika juga menekankan untuk menjaga jarak dengan smartphone agar bisa mengambil jeda dengan segala macam informasi yang berisiko merugikan mental.

Acara talkshow yang juga diisi oleh Eva Ida Amaliah, Prof. Dr. Umma Farida, dan Abdul Karim ini merupakan agenda pertama sejak pembukaan Pesantren Expo UIN RM Said Surakarta pada Kamis (19/10/2023).

Pesantren Expo UIN Raden Mas Said Surakarta dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional 2023 dibuka oleh Wakil Rektor I, Imam Ma’ruf.

Pesantren Expo diikuti oleh ratusan santri dari beberapa pondok pesantren di seluruh penjuru wilayah Solo Raya.

Pesantren Expo bakal berakhir pada Minggu (22/10/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya