Solopos.com, WONOGIRI — Talut di Desa Kopen, Kecamatan Jatipurno, Wonogiri, jebol akibat longsor pada Jumat (10/2/2023) malam. Material longsoran sampai menutup jalan ruas Girimarto-Jatipurno.
Camat Jatipurno, Mawan Tri Hananto, mengatakan talut setinggi lima meter di dekat rumah warga jebol sepanjang 10 meter akibat longsor pada Jumat pukul 19.15 WIB. Longsor dipicu hujan dengan intensitas tinggi dan dalam durasi waktu lama dua hari terakhir.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Selain itu, saluran air di talut itu mampet mengakibatkan air menggerus bagian bawah talut dan terjadi longsor. Akibatnya, lalu lintas di jalan Jatipurno-Girimarto terkendala karena material longsor menutupi badan jalan.
“Talut itu merupakan penahan rumah warga Dusun Salaman, Desa Kopen, Sadinem. Tapi rumah itu aman, tidak ikut longsor, hanya talutnya,” kata Mawan saat dihubungi Solopos.com, Jumat malam.
Tidak ada korban jiwa dalam dalam peristiwa talut longsor di Jatipurno, Wonogiri, tersebut. Namun kerugian material ditaksir mencapai Rp20 juta-Rp50 juta.
Camat Jatipurno sudah berkoordinasi dengan sejumlah warga dan melaporkan kejadian tersebut kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri.
Warga dan sukarelawan desa tanggap bencana sudah membersihkan material longsor yang menutupi jalan. Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Wonogiri juga akan membantu membersihkan material longsor menggunakan alat berat pada Sabtu (11/2/2022) pagi.
“Sementara rute jalan dialihkan, kendaraan dari barat [Girimarto] melalui jalur Pasar Kuncen ke selatan, yang dari arah timur dialihkan melewati Sugihan tembus ke Pelang kemudian menuju SMP 3 Jatipurno,” ujar dia.
Mawan mengimbau warga Jatipurno dan sekitarnya agar lebih hati-hati dan waspada terhadap bencana longsor sebab akhir-akhir ini intensitas hujan di Jatipurno cukup tinggi dengan durasi lama.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
