Soloraya
Rabu, 4 Mei 2011 - 22:23 WIB

Talut jalan Solo-Wonogiri ambrol

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - LONGSOR-Bagian talut jalan Wonogiri-Solo yang longsor di Dusun Karangtengah, Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Wonogiri, Rabu (4/5). Talut itu longsor setelah hujan mengguyur Kota Gaplek, Selasa (3/5) sore. (Espos/Trianto Hery Suryono)

Wonogiri (Solopos.com) – Hujan yang mengguyur Kota Gaplek, Selasa (3/5) petang mengakibatkan talut jalan di jalan menikung di Dusun Karangtengah, Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri ambrol.

LONGSOR-Bagian talut jalan Wonogiri-Solo yang longsor di Dusun Karangtengah, Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Wonogiri, Rabu (4/5). Talut itu longsor setelah hujan mengguyur Kota Gaplek, Selasa (3/5) sore. (Espos/Trianto Hery Suryono)

Akibatnya jalan aspal di jalur utama Wonogiri-Solo turun sekitar 6 sentimeter. Sejauh ini rambu-rambu peringatan seperti drum, papan petunjuk perbaikan jalan dan segitiga pengaman jalan telah dipasang. Tiga orang pekerja juga membersihkan bebatuan dan longsoran tanah.
Salah seorang warga sekitar lokasi, Sakino mengatakan hujan turun cukup deras, Selasa. “Kondisi talut tebing itu sudah lama retak-retak. Sebelumnya saya melihat di tengah-tengah talut melembung seperti menahan tanah. Tidak tahunya, Selasa petang longsor. Suara longsoran tanah seperti suara kendaraan terlibat kecelakaan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, talut berada di pekarangan milik Ny Karikem. Menurutnya, longsor terjadi dua kali. “Kali pertama, air hanya melarutkan tanah sedikit. Longsoran kedua yang besar dengan suara mirip kendaraan terjatuh.”
Camat Selogiri, Bambang Haryanto dan Kapolsek Selogiri, AKP H Warseno turun ke lokasi kejadian sejak Selasa malam. Keduanya, Rabu kemarin juga datang lagi ke lokasi bencana. Mantan Camat Puhpelem itu, menceritakan, longsor berlangsung Selasa sekitar pukul 18.30 WIB.
“Talut jalan longsor milik Bina Marga Provinsi di Km 4,5 Wonogiri dikenal dengan sebutan tanjakan Krisak. Volume kerusakan panjang 6 meter dan tinggi 15 meter,” katanya. Menurut Bambang, ambrolnya talut juga mengakibatkan penurunan jalan aspal sekitar 5-6 cm sepanjang 60 meter. “Kami bersama-sama Muspika Selogiri telah berupaya membuat pagar pengaman lokasi agar pengguna jalan tidak berakibat fatal masuk jurang. Warga sekitar sudah memasang tanda atau rambu dan lampu petunjuk. Kami pun sudah melaporkan kejadian itu ke Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Surakarta, agar segera mendapatkan prioritas penanganan karena berada di jalur utama Wonogiri-Solo.”
Petugas Bina Marga Provinsi Jateng di Wonogiri, Simung menyatakan, sudah dilakukan perbaikan. “Perbaikan mulai dikerjakan dan dibutuhkan dana sekitar Rp 160 juta. Kejadian tanah longsor kemungkinan besar disebabkan dari uruk bekas galian kabel yang tidak sempurna.”
Advertisement

tus

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif