Soloraya
Selasa, 29 Januari 2013 - 17:11 WIB

Talut Jebol Di Sangkrah, Rumah Warga Nyaris Ambles

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melihat talud Kali Jenes yang ambrol di RT 02 RW 09 Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo, Selasa (29/1/2013). (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

Warga melihat talud Kali Jenes yang ambrol di RT 02 RW 09 Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo, Selasa (29/1/2013). (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

SOLO — Musim hujan yang mengguyur Kota Solo beberapa hari terakhir membuat talut Kali Jenes di Sampangan RT 002/RW 009, Sangkrah, Pasar Kliwon, jebol. Talut yang jebol menyebabkan bangunan rumah milik warga setempat nyaris ambles.

Advertisement

Dari pantauan, talut yang jebol sepanjang 10 meter menggerus tanah yang di atasnya terdapat bangunan rumah. Rumah itu milik seorang warga setempat, Timin, 70. Pemilik rumah memanfaatkan bangunan rumah untuk dapur atau tempat memasak.

Menurut warga setempat, proyek pembangunan talut sejak puluhan tahun lalu. Karena usia talut sudah sangat tua, beberapa titik talut terjadi keretakan. Melihat kenyataan itu,  warga setempat melalui pihak Kelurahan Sangkrah sekitar delapan bulan lalu mengajukan perbaikan talut kepada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Solo.

“Talut ini jebol Senin (28/1/2013) dini hari. Saat itu saya tidak berada di dalam rumah, karena bangunan rumah itu saya manfaatkan sebagai dapur untuk memasak. Kebetulan saya usaha warung sate,” jelas pemilik rumah, Timin, saat dijumpai wartawan, di lokasi, Selasa (29/1/2013).

Advertisement

Timin mengaku tidak menempati rumah tersebut sejak tiga hari lalu. Dia merasa khawatir terjadinya luapan air Kali Kecing karena hujan terus menerus.

“Tahu-tahu Senin pagi talut di belakang rumah jebol, ya terpaksa saya tidak akan masak lagi di situ. Takut longsor. Perabot memasak sudah saya amankan semua,” paparnya.

Ditemui terpisah, Lurah Sangkrah, Singgih Bagjono, menjelaskan pihaknya telah melaporkan langsung kepada DPU terkait talut jebol.

Advertisement

“Talut itu dibangun sejak zaman Belanda. Sudah lama sekali usianya. Selain itu, hujan belakangan terakhir sangat deras sehingga debit air sungai terlalu banyak,” paparnya.

Advertisement
Kata Kunci : Ambrol Sangkrah Talut
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif