Soloraya
Jumat, 12 November 2021 - 20:13 WIB

Talut Penguat Tanggul Sungai Kongklangan Klaten Ambrol 25 Meter

Taufiq Sidik Prakoso  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Talut penguat tanggul Sungai Kongklangan, Desa Sawit, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, ambrol, Senin (11/11/2021) pagi. (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN—Talut penguat tanggul Sungai Kongklangan, Desa Sawit, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, ambrol sepanjang 25 meter. Talut yang baru sebulan lalu rampung dibangun tersebut ambrol setelah diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi.

Talut ambrol sepanjang 25 meter dengan ketinggian 4 meter. Sementara, tanggul sungai selebar 3 meter. Talut tersebut menjadi penguat tanggul untuk pintu masuk ke Taman Sungai Kongklangan Arif Fuad Hidayah. Talut ambrol ke saluran air.

Advertisement

Kepala Desa (Kades) Sawit, Maryadi, mengatakan talut ambrol terjadi pada Kamis (11/11/2021) pagi. Maryadi membenarkan talut itu rampung dibangun belum lama ini atau sekitar sebulan lalu.

Baca Juga: Tercepat di Indonesia, Pembayaran UGR TKD Tol Solo-Jogja Hanya Setahun

“Jadi tanggul itu tadinya kecil. Karena menjadi pintu masuk akhirnya dilebarkan dan diperkuat dengan dibangun talut,” jelas dia Maryadi, Jumat (12/11/2021).

Advertisement

Maryadi menuturkan talut itu ambrol lantaran air hujan masuk ke tanah tanggul yang belum lama ini diuruk. “Karena kemasukan air, tanah uruk itu terus mendesak talut hingga akhirnya ambrol,” jelas Maryadi.

Maryadi memastikan talut yang ambrol tak mengganggu arus lalu lintas maupun alur sungai. Talut itu berada pada tanggul yang menjadi akses untuk menuju taman. “Itu bukan akses ke jalan tetapi akses khusus ke taman. Kami akan koordinasi lagi untuk tindak lanjutnya seperti apa,” kata Maryadi.

Baca Juga: Rekor! Pembayaran UGR TKD Tol Solo-Jogja Paling Cepat di Indonesia

Advertisement

Camat Gantiwarno, Lilis Yuliati, mengatakan talut ambrol pada Senin sekitar pukul 08.00 WIB. Dia menjelaskan material talut yang ambrol sebagian menutupi Afur Jetis.

“Penyebabnya dikarekan hujan dengan durasi cukup lama sementara tanah uruk belum stabil,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif