Soloraya
Minggu, 10 Mei 2020 - 18:41 WIB

Talut Senilai Rp6,7 M di Sambirejo Sragen Ambrol Lagi, DPUPR Evaluasi Proyek

Tri Rahayu  /  Cahyadi Kurniawan  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi talut yang ambrol di jalan Jambeyan-Sukorejo, Sambirejo, Sragen, Minggu (3/5/2020). (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN — Talut senilai Rp6,79 miliar di pada proyek peningkatan jalan Jambeyan-Sukorejo, Sambirejo, Sragen, ambrol lagi, Sabtu (9/5/2020). Sebelumnya, talut itu pernah ambrol pada Sabtu (2/5/2020).

Informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi kejadian, lokasi talut yang ambrol kali kedua terletak sekitar 50 meter arah timur dari lokasi kejadian ambrol pertama.

Advertisement

Seorang sumber Solopos.com yang enggan disebut namanya, mengatakan talut yang ambrol Sabtu malam itu langsung diperbaiki pada Minggu pagi. Laki-laki yang tinggal dekat lokasi talut yang ambrol itu mengatakan penyebab ambrolnya talut tidak diketahui pasti.

Merespons hal itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sragen akan mengevaluasi pelaksanaan proyek peningkatan jalan Jambeyan-Sukorejo, Sambirejo, Sragen, senilai Rp6,79 miliar itu. Sebab, bangunan talut yang menjadi bagian dari proyek itu ambrol kali kedua. DPUPR meminta material pasir diganti dan bas borong atau mandor proyek bisa diganti.

Gara-Gara Pandemi Covid-19, Pemkab Sukoharjo Kehilangan Pendapatan Rp1 Miliar dari Pasar

Advertisement

Kabid Bina Marga DPUPR Sragen Albert Pramono Soesanto saat dihubungi Solopos.com, Minggu (10/5/2020). Talut yang terletak di Dukuh Sunggingan RT 011, Jambeyan, Sambirejo, Sragen tersebut mengalami ambrol kali kedua saat hujan deras. Peristiwa talut ambrol terjadi pada Sabtu (2/5) lalu. Peristiwa kali kedua terjadi pada Sabtu (9/5) lalu.

Albert sudah meminta konfirmasi kepada penyedia jasa. Saat peristiwa ambrolnya talut kali pertama, Albert sudah menyarankan untuk segera menimbun tanah dan mengalihkan saluran air sementara. Dia khawatir kalau arus air tidak dialihkan sementara maka talut bisa ambrol terus.

"Saat saya melihat ke lokasi pekan lalu, pelaksaan campuran masih wajar. Tetapi, saya sudah mengarahkan dan mengoreksi supaya material pasirnya diganti. Senin besok kami evaluasi lagi. Kalau ada indikasi karena kesalahan dalam pelaksanaan yang disengaja maka kami akan perintahkan untuk mengganti bas borongnya. Soalnya, penyedia jasa juga rugi sendiri kalau harus mengerjakan dan memperbaiki berulang-ulang," terangnya.

Advertisement

Kronologi Kadus di Gunungkidul Ditembak Warga yang Ngaku Dapat Bisikan Gaib

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif