SOLOPOS.COM - Pekerja melintas di Kolam Partini saat Pengenalan Taman Balekambang Solo, Senin (12/2/2024). Taman Balekambang menjadi salah satu ikon bagi masyarakat Kota Solo yang saat ini masuk tahap perawatan usai di revitalisasi oleh Pemerintah Kota Solo. (Solopos.com/Joseph Howi Widodo)

Solopos.com, SOLO–Selain spot wisata baru, wahana dan sejarah Taman Balekambang Solo bisa dikemas menjadi paket wisata yang menggabungkan seni pertunjukan, alam, dan sejarah.

Adanya gedung pertemuan berkapasitas sekitar 500 orang bisa meramaikan industri Meetings, Incentives, Conventions, and Events atau MICE di Solo.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo mengundang sejumlah pelaku event organizer untuk berkunjung ke Taman Balekambang Solo pascarevitalisasi.

Mereka memberikan masukan dan saran untuk mengoptimalkan berbagai potensi wisata dan ekonomi kreatif di Taman Balekambang Solo.

Koordinator Paguyuban Event Organizer Solo, Antok Boni Trisnanto mengatakan Taman Balekambang Solo memiliki fasilitas dan wahana yang tak dimiliki taman serupa di daerah lain.

Ada gedung pertunjukan berkapasitas 400 orang dengan peralatan sound dan lighting berstandar internasional. “Ada pula kolam partini yang menjadi peninggalan Pura Mangkunegaran. Di tengah kolam muncul air mancur yang meliuk-liuk yang bisa menjadi ikon Taman Balekambang Solo,” kata dia, Senin (12/2/2024).

Bagi masyarakat yang ingin melihat pertunjukan seni dan budaya di outdoor bisa menikamti di panggung terbuka. Kapasitas panggung terbuka sekitar 700 orang.

Kemudian, skywalk berupa jembatan kayu memutar yang digunakan para pejalan kaki untuk menikmati paru-paru Kota Solo dari ketinggian.

Fasilitas dan wahana ini bisa digarap menjadi paket wisata yang menggabungkan unsur pertunjukan, alam, dan sejarah.

“Konsep kolaborasi ini menjadi paket wisata yang memiliki daya tarik bagi wisatawan. Implikasinya mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) Kota Solo dan perekonomian daerah,” ujar dia.

Selain itu, Taman Balekambang Solo juga memiliki ruang pertemuan berkapasitas 500 orang. Kegiatan pertemuan atau workshop sembari berekreasi bisa menjadi pilihan alternatif bagi goverment atau korporasi. Terlebih, pertumbuhan industri MICE di Kota Bengawan melonjak tajam pascapandemi Covid-19.

Antok, sapaan akrabnya, mengatakan permintaan kegiatan atau event meningkat pada 2022 dan 2023. Selain pemerintah dan korporasi, tak sedikit komunitas masyarakat atau organisasi yang menggelar kegiatan atau event di gedung pertemuan atau hotel.

“Untuk MICE ini sangat menarik di Taman Balekambang Solo. Event apapun bisa digelar hall indoor di Gedung Java Innovation and Taman Gastronomi. Kapasitasnya sekitar 500 orang, mungkin kalau berdiri bisa 1.000 orang,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo, Aryo Widyandoko mengatakan Pemkot Solo tengah melakukan penjajakan dengan pihak ketiga sebagai pengelola Taman Balekambang Solo.

Namun, Aryo belum bisa memastikan bentuk kesepakatan kerja sama  antara Pemkot Solo dengan pihak ketiga. “Itu kan nanti proses ya lewat bidding. Seperti apa proses bidding-nya atau apa saja yang ditawarkan, itu belum. Nanti dilaporkan dahulu ke pimpinan,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya