SOLOPOS.COM - Warga menikmati suasana Taman Nyi Ageng Rakit, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Minggu (19/12/2021). Taman itu menjadi daya tarik baru di kawasan Rawa Jombor. (Solopos/ Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Kawasan Taman Nyi Ageng Rakit, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat menjadi daya tarik baru di kawasan Rawa Jombor. Taman yang belum lama rampung dibangun itu belakangan ramai dikunjungi warga.

Taman yang dibangun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah tersebut berada pada lahan di sisi timur Rawa Jombor. Selain sejumlah spot selfie, patung, ada amfiteater untuk panggung pertunjukan berlatar belakang panorama rawa.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ada empat joglo di taman tersebut yang difungsikan untuk Plaza Kuliner. Pada joglo itu ada kios dan ruangan yang bisa digunakan untuk diisi meja serta kursi.

Tempat itu bakal menjadi lokasi kuliner, memindahkan kuliner warung apung yang saat ini sudah dibongkar seiring bergulirnya revitalisasi Rawa Jombor.

Masing-masing joglo memiliki nama sesuai nama-nama daerah yang ada di Krakitan seperti Paseban Bugel dan Paseban Jombor.

Pelaksana Humas Sekolah Sungai Klaten, Dika, 40, mengatakan Taman Nyi Ageng Rakit ramai pada akhir pekan lalu seiring rampungnya proyek pembangunan.

“Baru Minggu [19/12/2021] kemarin itu ramai. Pagi ramai, sorenya semakin ramai. Sebelum-sebelumnya tutup karena proyek masih berjalan. Setelah tidak ada proyek lagi di sana, Minggu kemarin itu ramai didatangi pengunjung meski Plaza Kuliner belum dioperasikan,” kata Dika saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (20/12/2021).

rawa jombor
Speed boat melaju di Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Minggu (19/12/2021). Kawasan Rawa Jombor kian bersih seiring bergulirnya program penataan dan revitalisasi. (Solopos/ Taufiq Sidik Prakoso)

Dika mengakui dari kawasan Taman Nyi Ageng Rakit menjadi lokasi yang tepat untuk menikmati keindahan Rawa Jombor. Terlebih ketika senja.

“Untuk melihat sunset pemandangan dari taman itu sangat bagus. Tepat di belakang amfiteater itu, ketika cerah bisa langsung melihat matahari terbenam,” kata dia.

Sebelum dibangun Taman Nyi Ageng Rakit, kawasan lahan tersebut dimanfaatkan warga sekitar untuk bertanam palawija. Aktivitas bertanam di lahan tersebut tak berlanjut setelah lahan diratakan pemerintah.

“Sebelum ada proyek pembangunan, kawasan itu juga sempat untuk menggembalakan sapi dan kambing,” kata dia.

Baca Juga: Alun-Alun, Lapangan dan Taman di Klaten Ditutup Jelang Pergantian Tahun 

Kepala Seksi (Kasi) Pengembangan Kawasan Pariwisata Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah, Hendrawan, menjelaskan ada 28 kios pada Plaza Kuliner.

Dari jumlah itu, hingga kini sudah ada 14 pedagang yang bakal mengisi kios. Para pedagang itu sebelumnya merupakan pengusaha warung apung dan pemancingan di Rawa Jombor.

Selain itu, ada empat kios cenderamata. Keempat kios itu bakal diisi dari BUM Desa Krakitan, BUM Desa Jimbung, serta Yayasan Sungai Indonesia.

“Sementara ini sudah selesai [proyek pembangunan kawasan Taman Nyi Ageng Rakit dari pemprov],” kata dia.

Meski proyek pembangunan Taman Nyi Ageng Rakit serta Plaza Kuliner rampung, proyek penataan dan revitalisasi Rawa Jombor terus bergulir tahun depan melalui Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). Selain jalur pedestrian, rencananya bakal ada pembangunan dermaga pada 2022.

“Pada 2022 di depan amfiteater [kawasan Taman Nyi Ageng Rakit] mau dibangun dermaga oleh BBWSBS. Kalau dari atas itu bentuknya menyerupai gunungan dengan ujungnya dermaga itu,” kata dia.

Hendrawan menjelaskan soal penyajian kuliner tergantung dari kreasi para pelaku usaha. Dia menjelaskan bisa jadi pengunjung menikmati kuliner menumpang kapal wisata yang bersandar pada dermaga. “Mau makan menggunakan kapal wisata tidak apa-apa,” kata dia.

Pohon Buah

Hendrawan menjelaskan saat ini proses administrasi kawasan Plaza Kuliner masih dilakukan sebelum kegiatan kuliner beroperasi. Rencananya, pemprov bakal menyerahkan pengelolaan Plaza Kuliner ke Pemkab Klaten.

Kepala Disporapar Jateng, Sinoeng N. Rachmadi, menjelaskan pada kawasan Taman Nyi Ageng Rakit ditargetkan dilengkapi pohon buah dari berbagai daerah di Indonesia. Saat ini, ada 12 pohon buah yang sudah ditanam di kawasan tersebut seperti matoa, klengkeng, serta mangga.

Sinoeng berharap keberadaan amfiteater bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk berbagai kegiatan kesenian dan kebudayaan sekaligus mempromosikan kuliner yang ada di kawasan tersebut.
Dia mengapresiasi cara para pedagang menentukan kios yang bakal mereka tempati dengan musyawarah mufakat.

“Tidak berlebihan rawa jombor akan menjadi destinasi yang merefleksikan nilai-nilai pancasila,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya