SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk demam berdarah. (Dok Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Jumlah kasus kematian akibat demam berdarah dengue atau DBD di Klaten terus bertambah. Dalam sepekan terakhir ada tambahan tiga orang yang meninggal dunia akibat penyakit tersebut.

Dengan demikian hingga pekan ke-12 atau Januari-Maret 2024, total ada 12 yang orang meninggal dunia akibat DBD dengan mayoritas anak-anak.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Anggit Budiarto, membenarkan jumlah kasus meninggal dunia karena DBD hingga pekan ke-12 tahun ini mencapai 12 orang. “Iya, betul. Sampai pekan ke-12 ada 204 kasus DBD dengan 12 kematian,” kata Anggit saat dihubungi Solopos.com, Kamis (28/3/2024).

Ditanya apakah dengan jumlah kematian sebanyak itu saat ini Klaten masuk darurat DBD, Anggit mengatakan belum bisa disebut sebagai darurat karena kenaikan kasusnya dibandingkan tahun lalu tidak lebih dari dua kali lipat.

Namun, dia mengimbau warga agar terus meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan upaya-upaya pencegahan salah satunya pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

“Kami mengimbau agar PSN secara serentak dilakukan di seluruh wilayah Klaten minimal satu kali sepekan. Jika mengalami panas lebih dari dua hari, segera periksa ke pelayanan kesehatan. Tetap menjaga kondisi tubuh dengan makanan bergizi seimbang untuk menaikkan daya tahan tubuh,” kata Anggit.

Subkoordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Dinkes Klaten, Wahyuning Nugraheni, menjelaskan kasus kematian akibat DBD itu tersebar di beberapa wilayah meliputi Pedan, Wonosari, Tulung, Karangdowo, Pedan, Klaten Selatan, Bayat, Manisrenggo, serta Prambanan.

“Dari 12 kasus kematian itu, 10 anak-anak dan dua orang dewasa,” kata Ning.

Sebelumnya diberitakan, berdasarkan data Dinkes Klaten hingga pekan ke-11 atau dari Januari hingga pekan kedua Maret 2024, sebanyak sembilan warga Klaten meninggal dunia akibat DBD.

Sembilan warga yang meninggal itu terdiri atas delapan anak-anak dan satu orang dewasa. Kemudian dari delapan anak-anak itu, tiga di antaranya masih bayi usia sekitar 7 bulan.

Mereka tersebar di beberapa kecamatan yakni Pedan, Wonosari, Tulung, Karangdowo, Klaten Selatan, Bayat, serta Manisrenggo. Total ada 166 kasus DBD di Klaten hingga pekan ke-11 2024.

“Kasus kematian itu delapan anak-anak dan satu dewasa,” kata Subkoordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Dinkes Klaten, Wahyuning Nugraheni, saat dimintai konfirmasi Solopos.com, Jumat (22/3/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya