Soloraya
Jumat, 17 Juli 2020 - 21:20 WIB

Tambah 43 Kasus Baru, Positif Covid-19 Kota Solo Hampir Samai Sukoharjo

Mariyana Ricky P.d  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi uji swab. (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Solo kembali memecah rekor. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo mencatatkan 43 kasus baru pada Jumat (17/7/2020).

Dengan tambahan tersebut, kumulatif kasus terkonfirmasi positif Covid-19 Solo menjadi 166 orang. Jumlah ini hampir menyamai jumlah kasus positif Covid-19 Kabupaten Sukoharjo yang selama menjadi daerah yang kasus terbanyak di Soloraya. Hingga Jumat malam, jumlah terkonfirmasi positif corona di Sukoharjo mencapai 169 kasus.

Advertisement

Tambahan kasus positif corona Kota Solo pada Jumat terbagi menjadi beberapa klaster. Klaster Kupat Tahu dan Klaster Nakes RSUD dr Moewardi kembali menyumbang cukup banyak.

Kasus Covid-19 Melonjak Drastis, Wali Kota Solo Buka Peluang Lockdown Lokal

Advertisement

Kasus Covid-19 Melonjak Drastis, Wali Kota Solo Buka Peluang Lockdown Lokal

Selebihnya, kasus baru positif Covid-19 Kota Solo pada Jumat merupakan hasil pengembangan tracing kasus lama dan kasus mandiri dari pasien dalam pengawasan (PDP) yang naik kelas.

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan tambahan 43 kasus itu perinciannya 29 kasus dari nakes RSUD dr Moewardi. Kemudian 11 kasus dari masyarakat umum, dan tiga tambahan lain dari Klaster Kupat Tahu Purwosari.

Advertisement

Klaster Lamaran di Boyolali Sumbang 15 Kasus Baru Positif Covid-19

Gugus Tugas masih terus mematangkan Peraturan Walikota (Perwali) berisi sanksi bagi masyarakat yang enggan menerapkan protokol kesehatan, seperti tidak memakai masker. Hal ini untuk mencegah bertambahnya kasus positif Covid-19 di Kota Solo.

Namun, sebelum sanksi benar-benar diterapkan, dia berharap masyarakat disiplin tanpa ancaman sanksi. “Bagaimana mendisiplinkan warga, utamanya kalangan rentan seperti orang tua dan anak-anak,” jelasnya.

Advertisement

4 Nakes Positif Corona, Puskesmas Jayengan Solo Tutup Sepekan

Ihwal Klaster Tahu Kupat yang memiliki angka positif (positivity rate) tinggi, ia mengakui masih ada pengusaha kuliner yang abai menyediakan tempat cuci tangan atau cuci peranti masakan dengan air mengalir.

Padahal, alat-alat tersebut bisa menjadi media penularan virus SARS CoV-2. “Sanksinya ya ditutup sementara. Kami sebenarnya tidak kurang-kurang mengingatkan masyarakat,” kata Ahyani.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif