Soloraya
Selasa, 12 Mei 2020 - 18:30 WIB

Tambah, Gedung Al Irsyad Akan Jadi Rumah Karantina Pemudik Solo Berikutnya?

Mariyana Ricky P.d  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona (Covid-19). (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana menambah rumah karantina guna mengantisipasi kedatangan pemudik menyusul program repatriasi pemerintah pusat.

Di samping itu juga untuk tempat karantina santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Fatah, Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, yang dipulangkan. Saat pulang ke Solo, mereka otomatis berstatus orang dalam pemantauan (ODP).

Advertisement

“Kami ditawari untuk menggunakan Gedung Al Irsyad,” kata Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, kepada wartawan, Senin (11/5/2020).

Gedung yang berlokasi di Jl Kapten Mulyadi, Pasar Kliwon, Solo, tersebut diprediksi mampu memuat hingga 70 orang. Pemkot bakal menyediakan fasilitas, tenaga kesehatan, dan kebersihan serta petugas yang menjaga seperti rumah karantina pemudik lainnya di Kota Solo.

Advertisement

Gedung yang berlokasi di Jl Kapten Mulyadi, Pasar Kliwon, Solo, tersebut diprediksi mampu memuat hingga 70 orang. Pemkot bakal menyediakan fasilitas, tenaga kesehatan, dan kebersihan serta petugas yang menjaga seperti rumah karantina pemudik lainnya di Kota Solo.

BNPB: Jangan Kaget, Pekan Depan Positif Covid-19 Indonesia Akan Naik

Rudy, panggilan akrabnya, mengatakan apabila gedung tersebut jadi untuk mengarantina santri dari Ponpes Temboro, proses karantina harus melalui izin dan persetujuan orang tua santri. Sebaliknya, apabila keluarga menghendaki putra-putri mereka dikarantina di rumah, Pemkot akan memperbolehkan.

Advertisement

Tiga Bangunan

Biaya yang dimaksud adalah pengeluaran harian, seperti makanan, minuman, obat-obatan, dan sebagainya. Jika keluarga tidak memiliki biaya untuk melakoni karantina mandiri, santri tersebut akan diminta tinggal di rumah karantina.

Kasus Mayat Telanjang Banyuanyar Solo, Pengacara Tersangka Akui Unsur Pembunuhan Berencana Terpenuhi

Sebagai informasi, Pemkot Solo telah menyediakan tiga bangunan yang difungsikan sebagai rumah karantina pemudik. Ketiganya yakni Grha Wisata Niaga, Dalem Joyokusuman, dan Dalem Priyosuhartan.

Advertisement

Grha Wisata dan Dalem Joyokusuman hingga saat ini terus menerima kedatangan pemudik. Sementara Dalem Priyosuhartan belum ditempati. Pemkot mewacanakan rumah eks-Kakorlantas Polri Djoko Susilo itu untuk tenaga medis yang menangani pasien Covid-19.

Update Covid-19 Indonesia: Kasus Positif Tambah 484 Jadi 14.749, Pasien Meninggal Tembus 1.007 Orang

Sebelumnya diinformasikan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo juga mewaspadai ledakan pandemi dengan kedatangan pemudik dari luar negeri.

Advertisement

Pemudik dimaksud adalah tenaga kerja Indonesia di luar negeri atau orang Indonesia menetap di luar negeri yang pulang kampung. Mereka akan diperlakukan sama dengan pemudik lainnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif