SOLOPOS.COM - Kondisi rumah terdampak longsor di Dusun Sugihan, Desa Brenggolo, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri, Selasa (14/2/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Tiga rumah di Dusun Sugihan, Desa Brenggolo, Kecamatan Jatiroto, Wonogiri, yang sebelumnya ambles akhirnya longsor di bagian belakang pada Senin (13/2/2023) malam. Sementara itu, di Dusun Semo, Desa Brenggolo, tanah longsor juga menimpa sebagian rumah warga pada Selasa (14/2/2023). 

Kepala Desa Brenggolo, Maryoto, mengatakan tiga rumah di Dusun Sugihan yang semula ambles saat ini kondisinya semakin parah. Tanah di bagian belakang tiga rumah tersebut longsor dan merusak bangunan bagian belakang rumah. Pohon-pohon di belakang rumah tersebut juga tumbang. 

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sebelum longsor, tebing sepanjang lebih kurang 100 meter dengan tinggi 15 meter itu retak akibat hujan lebat dengan intensitas lama pada Senin pagi. Seluruh keluarga terdampak diungsikan di rumah yang lebih aman masih dalam satu dusun.

“Longsor tadi malam. Karena hujan juga. Warga desa sudah berusaha membersihkan dan mengevakuasi material longsoran tadi pagi,” kata Maryoto kepada Solopos.com melalui sambungan telepon, Selasa sore.

Sementara itu, di Dusun Semo, Brenggolo, Jatiroto, Wonogiri, tanah longsor menimpa bagian belakang rumah salah satu warga. Rumah tersebut tertimpa longsor dari tebing yang berada tepat di belakang rumah. Akibatnya genting dan konstruksi bangunan kayu roboh.

Tidak ada korban jiwa namun kerugian mencapai Rp2 juta. Dia menjelaskan dalam sepekan ini longsor setidaknya sudah terjadi tiga kali di lokasi yang berbeda di Brenggolo. Menurutnya, tanah longsor memang sudah menjadi bencana tahunan di Desa Brenggolo sejak dulu.

Kondisi geografis yang berbukit dan permukiman yang banyak berada di bawah dan di atas tebing sangat rawan terdampak longsor. Setiap ada bencana tanah longsor warga desa bergotong-royong membersihkan dan mengevakuasi material longsor dan korban.

“Sejauh ini belum ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten Wonogiri untuk bencana longsor yang terjadi akhir-akhir ini,” ujar Kades Brenggolo, Jatiroto, Wonogiri itu.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Wonogiri, Teguh Setiyono, menyampaikan ada tiga bencana yang kerap terjadi di Wonogiri.

Ketiga bencana itu yaitu tanah longsor, banjir, dan puting beliung. Pemkab Wonogiri memiliki 20 unit early warning system (EWS) atau alat sistem peringatan dini di beberapa wilayah yang rawan longsor. 

Di sisi lain, Teguh mengatakan sejak awal BPBD mengandalkan jaringan sukarelawan Desa Tanggap Bencana (Destana) yang sudah terbentuk di 200 lebih desa dengan jumlah mencapai ribuan sukarelawan. 

“Kalau kejadiannya tidak terlalu gawat, kami upayakan teman-teman sukarelawan di wilayah dan Forkompimcam [forum komunikasi pimpinan kecamatan] untuk menangani hal itu. Kalau terlalu gawat, baru kami kirim tim” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya