Soloraya
Selasa, 23 Januari 2024 - 12:47 WIB

Tambah Spot Foto di Jensud Solo, Warga Usul Pintu Pagar Gedung BI Lama Dibuka

Wahyu Prakoso  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - De Javasche Bank (DJB) Soerakarta, kini Bank Indonesia Solo. (Tropen Museum)

Solopos.com, SOLO–Republik Aeng-Aeng menyambut positif rencana pemanfaatan Gedung Bank Indonesia Lama untuk museum. Mereka mengusulkan pagar gedung dibuka supaya warga bisa memanfaatkan gedung untuk foto.

“Meski ide museum ini sudah mengapung lama. Sambil menunggu museum terwujud, dijamin agak lama, usul saya segera buka pintu pagar besi BI agar publik dapat mendekat untuk selfie/wefie di tempat ikonik baru kota Solo,” jelas Presiden Republik Aeng-Aeng, Mayor Haristanto, Selasa (23/1/2024).

Advertisement

Menurut dia, pintu pagar dibuka membuat warga bisa masuk ke halaman untuk mengambil gambar. Pintu dibuka waktu sore menjelang matahari terbenam bisa menarik warga beraktivitas di halaman Gedung Bank Indonesia Lama.

Rencana pemanfaatan gedung lama atau Gedung Heritage Bank Indonesia Solo untuk museum, belum terealisasi hingga saat ini. Namun, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo berencana untuk mengusulkan kembali pemanfaatan gedung tersebut untuk museum ke BI pusat.

Hal tersebut disampaikan Nugroho Joko Prastowo saat masih menjabat sebagai Kepala KPw BI Solo dalam acara Srawung Awak Media Sareng Bank Indonesia Solo (Srambi), di Gedung Heritage BI Solo atau Gedung BI Solo yang lama, Senin (15/1/2024).

Advertisement

“Jadi gedung heritage ini secara pengelolaan berada di bawah Kantor BI Pusat, di Departemen Komunikasi, seperti gedung heritage BI lainnya yang ada di kota lain, tidak hanya di Solo,” jelas dia.

Dia menjelaskan penggunaan gedung tersebut memang sudah direncanakan digunakan sebagai museum. Baik museum sejarah Bank Indonesia, sejarah uang dan termasuk keunggulan daerah. Masing-masing daerah menurutnya pasti punya keunggulan di bidang ekonominya.

Hanya hingga kini rencana tersebut belum bisa terealisasi. Menurut dia, ada beberapa faktor yang menjadikan realisasi rencana itu tertunda. Salah satunya dampak dari pandemi Covid-19 lalu yang menyebabkan beberapa penyesuaian termasuk prioritas program dan refocusing anggaran.

Advertisement

Laman resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo menjelaskan Gedung Bank Indonesia Lama dibangun 1867 dengan arsitektur Eropa. Gedung tersebut dibangun sebagai kantor untuk De Javasche Bank Agentschap Soerakarta.

Terletak di Jl. Jenderal Soedirman, gedung ini berdiri di dekat Kantor Pos, Balai Kota Solo, Benteng Vastenburg dan gedung BI yang baru. Rencana untuk mengubah bangunan menjadi museum muncul pada 2015, diikuti oleh fase konservasi dan lelang untuk jasa desain interior.

Gedung ini memiliki tiga lantai dan akan berfungsi sebagai museum, yang terdiri atas galeri, perpustakaan, dan ruang pertemuan. Eksterior bangunan ini dipulihkan pada 2012.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif