Soloraya
Minggu, 20 Desember 2020 - 12:49 WIB

Tambah Terus, Total 125 Pasien Positif Covid-19 di Sukoharjo Meninggal

R Bony Eko Wicaksono  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Infografis Positif Covid-19 (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SUKOHARJO – Kasus pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia di Sukoharjo belum berhenti dan cenderung meningkat. Sampaisaat ini jumlah pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia mencapai 125 orang.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Minggu (20/12/2020), kasus harian pasien positif yang meninggal dunia terus bertambah saban hari. Pada 19 Desember 2020, ada tambahan tiga pasien positif yang meninggal dunia. Mereka dimakamkan dengan protokol Covid-19. Sebagian besar pasien positif yang meninggal dunia memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

Advertisement

Serunya Makan Sambil Keceh di Ketjeh Resto Polanharjo Klaten, Mau Coba?

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan lonjakan kasus diiringi penambahan pasien positif yang meninggal dunia. Mayoritas pasien positif yang meninggal dunia disertai gejala dan memiliki komorbid seperti hipertensi, jantung, dan diabetes melitus.

Advertisement

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan lonjakan kasus diiringi penambahan pasien positif yang meninggal dunia. Mayoritas pasien positif yang meninggal dunia disertai gejala dan memiliki komorbid seperti hipertensi, jantung, dan diabetes melitus.

"Hampir setiap hari ada tambahan pasien positif yang meninggal dunia. Pasien positif yang memiliki komorbid harus mendapat penanganan khusus di rumah sakit rujukan Covid-19," kata dia, saat dihubungi Solopos.com, Minggu.

Angka kematian atau mortality rate pasien positif Covid-19 masih melebihi ambang batas maksimal yang ditetapkan World Health Organization (WHO) yakni lima persen.

Advertisement

Tingginya angka kematian pasien positif harus diimbangi ketersediaan fasilitas dan sarana dan prasarana (sarpras) kesehatan di rumah sakit rujukan Covid-19. Hal ini penunjang terapi pengobatan yang dijalani pasien positif di rumah sakit.

Oleh karena itu, Yunia meminta setiap rumah sakit rujukan Covid-19 menambah bed atau bangsal untuk mengantisipasi lonjakan pasien positif.

"Kami selalu berkoordinasi dengan pengelola rumah sakit rujukan Covid-19 di Sukoharjo ihwal penambahan bed atau bangsal pasien rawat inap. Jika ada lonjakan pasien segera berkoordinasi dengan satgas," ujar dia.

Advertisement

Wiih... Alat Pemburu & Pembunuh Covid-19 Diluncurkan di Solo

Disiplin 3M

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo ini menyampaikan hal mendasar yang harus dilakukan masyarakat untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 adalah protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air, serta menjaga jarak.

Pengendalian Covid-19 harus melibatkan masyarakat yang diberdayakan di wilayahnya masing-masing. Saat ini, sejumlah masyarakat masih mengabaikan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah.

Advertisement

Tak Ada Pesta Malam Tahun Baru 2021 di Solo Baru

"Kuncinya adalah penerapan protokol kesehatan secara ketat. Masyarakat yang tak memakai masker lebih berpotensi terinfeksi Covid-19," papar dia.

Kepala Puskesmas Sukoharjo, Kunani Maharani, mengatakan tak pernah berhenti dalam menyosialisasikan pesan 3M kepada masyarakat. Pencegahan transmisi penularan Covid-19 dipripritaskan untuk kelompok masyarakat berisiko tinggi seperti anak-anak dan lansia lantaran imunitas tubuhnya cenderung lemah. Hal ini selalu disampaikan di berbagai pertemuan atau kegiatan masyarakat di tataran paling bawah seperti rukun tetangga (RT).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif