Soloraya
Kamis, 2 April 2020 - 11:27 WIB

Tambahan Positif Corona 0, Warga Solo Jangan Keluyuran Dulu ya!

Mariyana Ricky P.d  /  Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Solo Tanggap Corona (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SOLO — Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, meminta warga Kota Bengawan tetap melakoni pembatasan fisik kendati belum ada penambahan pasien terkonfirmasi positif virus corona.

Gugus meminta aktivitas keluar rumah dibatasi jika tidak terpaksa atau ada urusan yang mendesak. Permintaan itu juga didasari pada jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) yang terus bertambah setiap harinya.

Advertisement

Berdasarkan data pada Selasa (1/4/2020), jumlah pasien ber-KTP luar Solo yang dirawat di RS rujukan lini pertama dan lini kedua di Solo sekitar 130 ODP dan 39 PDP.

Pemakaman Bob Hasan Dipimpin Langsung Pangdam IV/Diponegoro

Advertisement

Pemakaman Bob Hasan Dipimpin Langsung Pangdam IV/Diponegoro

Sementara, yang terkonfirmasi positif virus corona tiga di antaranya adalah warga Solo dan empat lainnya merupakan rujukan daerah lain.

Sedangkan data lokal, jumlah ODP menyentuh angka 232 jiwa, bertambah 11 orang dari hari sebelumnya. Dari jumlah itu, 12 orang menjalani rawat inap, 95 orang rawat jalan, dan sisanya karantina mandiri.

Advertisement

Perhatian!

“Seharusnya data yang terus bertambah ini menjadi perhatian kita semua. Bukan berarti 0 positif corona [di Solo] lalu bebas begitu saja, keluar rumah, berkerumun. Virus ini tidak bisa diprediksi. Masyarakat harus tetap waspada setidaknya satu sampai dua bulan ke depan. Angka ini harus terus ditekan dan diusahakan turun. Saat ini masih masa tanggap darurat, sampai angka itu 0 semua,” ucap Ahyani.

Nyaris Batal Karena Corona, Honda Rilis CBR250RR 2020 Via Streaming

Ihwal keputusan Presiden tentang penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), ia menyebut Wali Kota Solo telah lebih dahulu menerbitkan surat edaran (SE) terkait hal itu.

Advertisement

PSBB tersebut di antaranya meminta siswa belajar di rumah, pembatasan jam operaisonal tempat hiburan, mal, kantor, tempat publik, gedung pertemuan, dan sebagainya.

Hari Ini Dalam Sejarah: 2 April 1979, Antraks Mulai Serang Manusia

Namun, PSBB urung dilakukan di pasar tradisional maupun bisnis ritel karena masyarakat masih butuh akses pemenuhan kebutuhan pokok dan kunjungan bisnis singkat.

Advertisement

Lockdown

Ahyani menerangkan tak ada lockdown di tingkat Kota Solo yang sudah tak ada penambahan pasien positif virus corona.

“Kalau soal karantina wilayah di tempat-tempat tertentu itu atas inisiatif masyarakat sendiri, terutama di perumahan klaster. Tapi secara umum di tingkat kota, enggak mungkin bisa. Pintunya juga banyak sekali. Akses wilayah di kampung-kampung semuanya terkoneksi dengan daerah sekitar. Kalau lockdown, mau hidup dari mana kalau sumber bahan makanan kita itu dari luar atau daerah sekitar,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif