SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali M Said Hidayat. (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Lokasi tambang galian C untuk tanah uruk proyek tol Solo-Jogja di Jatisari, Kecamatan Sambi, Boyolali, akhirnya ditutup seusai didemo oleh warga setempat, Senin (10/7/2023).

Bupati Boyolali, M Said Hidayat, mengaku telah mendengar sepintas terkait masalah itu walau belum menerima laporan lengkapnya. Walaupun begitu, Bupati Said mengungkapkan harus ada evaluasi agar tidak ada gejolak serupa guna mendukung proyek strategis nasional (PSN).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Tentunya evaluasi ke depan menyangkut hal ini adalah bagaimana izin-izinnya harus klir, artinya secara keseluruhan dan bukan hanya izin klir tapi dengan masyarakat dan lingkungan setempat juga harus klir,” ujar dia kepada wartawan di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Boyolali, Rabu (12/7/2023).

Ia juga meminta para pegusaha tambang galian C di Boyolali untuk tertib dan taat aturan yang harus diikuti. “Yang namanya evaluasi, apa yang sudah ini harus dievaluasi dalam tahapan-tahapan yang harus diikuti dan ditaati, prinsipnya itu ya, kan,” sambung Said.

Sebelumnya, warga Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Boyolali, menggelar aksi demo menuntut penghentian aktivitas tambang galian C tanah uruk Tol Solo-Jogja di desa setempat pada Senin pagi. Mereka beralasan dengan adanya tambang itu dapat merusak beberapa fasilitas umum seperti jalan usaha tani, irigasi, dan lain-lain.

Dalam mediasi di balai desa setempat seusai aksi demo, akhirnya disepakati tambang ditutup. Pengusaha juga siap untuk melaksanakan tuntutan warga, terutama reklamasi atau pengurukan dalam jangka waktu lima bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya