Soloraya
Rabu, 15 November 2023 - 20:17 WIB

Tambang Uruk Tol Berpotensi Picu Longsor, BPBD Klaten Petakan Daerah Rawan

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanah longsor. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, KLATEN – Aktivitas penambangan material uruk tol Solo-Jogja yang dilakukan di sejumlah wilayah Kabupaten Klaten berpotensi memicu longsor yang bisa membahayakan kawasan permukiman warga di dekatnya.

Untuk itu, menjelang musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten memetakan daerah yang rawan ancaman longsor akibat aktivitas penambangan tersebut. Benar saja, dari pemetaan itu yang dilakukan, sebagian wilayah rawan ancaman longsor berada di permukiman dekat lokasi tambang untuk uruk tol.

Advertisement

Pemetaan itu dimaksudkan sebagai mitigasi ancaman longsor guna meminimalkan dampak dan korban. Pemetaan juga sekaligus menyiapkan skenario jika terjadi bencana dengan menyiapkan lokasi evakuasi.

“Untuk antisipasi banjir dan tanah longsor kami sudah melakukan pemetaan di beberapa kecamatan dan desa dengan mendasarkan data 2022 dan ancaman 2023 seperti apa sudah kami petakan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Syahruna saat diwawancarai Solopos.com, Rabu (15/11/2023).

Advertisement

“Untuk antisipasi banjir dan tanah longsor kami sudah melakukan pemetaan di beberapa kecamatan dan desa dengan mendasarkan data 2022 dan ancaman 2023 seperti apa sudah kami petakan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Syahruna saat diwawancarai Solopos.com, Rabu (15/11/2023).

Salah satu kawasan yang rawan ancaman longsor yakni permukiman yang beberapa waktu terakhir di dekatnya terdapat aktivitas penambangan tanah uruk tol Solo-Jogja di Klaten.

Ancaman longsor dari lokasi tambang uruk tol itu setidaknya ada di dua kecamatan meliputi Kecamatan Gantiwarno dan Kecamatan Bayat. Sementara lokasi ancaman longsor dari kawasan penambangan pasir dan batu berada di wilayah Kecamatan Kemalang yakni alur Kali Woro.

Advertisement

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan BPBD sudah melakukan pemetaan lokasi-lokasi yang memiliki kerawanan bencana hidrometeorologi saat musim penghujan tiba. Salah satunya pemetaan ancaman tanah longsor di permukiman dekat lokasi tambang uruk tol.

Meminimalkan Dampak dan Korban

Dia menjelaskan upaya pencegahan perlu dilakukan untuk meminimalkan dampak dan korban. “Edukasi dan pendekatan ke penambang terus dilakukan agar lokasi yang ditambang tidak berdampak longsor di permukiman di dekatnya,” kata Mulyani.

Mulyani menjelaskan ada laporan terkait aktivitas penambangan di wilayah Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno. Di desa tersebut ada lokasi penambangan yang secara administrasi masuk di wilayah Serut, Gunungkidul, DIY. “Tetapi kalau terjadi longsor itu yang berisiko warga Klaten di Desa Ngandong,” ungkap dia.

Advertisement

Mulyani kembali menegaskan agar para penambang melakukan antisipasi di lokasi penambangan mereka agar tak berdampak bencana ke warga sekitar. Selain itu, para pelaku tambang diminta melengkapi perizinan aktivitas penambangan mereka.

Camat Gantiwarno, Veronica Retno Setyaningsih, mengatakan beberapa waktu lalu sudah dilakukan pemetaan risiko bencana dari lokasi penambangan di wilayah Gunungkidul yang berbatasan dengan Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno.

“Harapannya agar penambangan dilakukan sesuai aturan aturan penambangan. Kalau kami yang penting risiko bencana bagi warga kami bisa diminimalkan. Ada sekitar 300 keluarga [terancam longsor] di Desa Ngandong dan Kragilan,” kata Retno.

Advertisement

Berikut data lengkap hasil pemetaan lokasi rawan longsor dekat area penambangan di Klaten:

Kecamatan Gantiwarno

Kecamatan Bayat

Kecamatan Kemalang

Sumber : BPBD Klaten (tau).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif