SOLOPOS.COM - Penampilan pencak silat Tapak Suci oleh siswa SDIT Az-Zahra Sragen saat akhirusanah, Minggu (18/6/2023). (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN — SDIT Az-Zahra Islamic Talent School (ITS) Sragen menggelar Akhirusanah Angkatan III Tahun pelajaran 2022/2023 pada Minggu (18/6/2023) di sekolah setempat. Acara pelepasan ini diadakan selain untuk melepas siswa kelas VI yang lulus juga untuk menjaga silaturahmi sesama siswa, wali siswa, guru dan karyawan.

Hadir dalam akhirusanah ini Ketua Korwil Bidang Pendidikan Disdikbud Sragen, Suhartono; Ketua Dewan Pembina Yayasan Al Falah Sragen, Muh. Dawam; Ketua Yayasan, Suparlan Abdul Hakim; Ketua Komite Sekolah; Carolina Ika; dan sekitar 200 tamu undangan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala SDIT Az-Zahra ITS Sragen, Panca Indriani, menyampaikan sekolahnya fokus untuk menggali, mendidik, dan menampilkan bakat anak tanpa meninggalkan keilmuan umum dan kepahaman tentang wawasan Islaminya. Ia ingin siswa siswi mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi mencapai cita-cita sesuai bakat dan potensinya.

Sementara Ketua Yayasan Al Falah Sragen, Suparlan Abdul Hakim, menyebut akhirusanah kali ini adalah yang paling berbeda. Nuansa yang dihadirkan seperti suasana manten yang dipenuhi bakat anak. “Usianya masih SD, tapi bakat yang ditampilkan anak-anak ini tidak main main,” ujarnya.

Acara dimulai dengan penampilan dalang cilik dari Kelas V, Muhammad Raffindra Alvaro. Penampilan berikutnya diisi dengan karawitan yang dibawakan siswa-siswi Kelas III. Ada juga penampilan duet Lubna dan Amara yang membawakan lagu tentang ibu sampai membuat peserta haru menitihkan air mata. Ada pula atraksi Pencak Silat Tapak Suci yang atraktif dengan gerakan saltonya sebelum dilanjutkan tari panen padi.

Korwil Bidang Pendidikan Disdikbud Sragen, Suhartono, menilai SDIT Az-Zahra Sragen bagus mengembangkan bakat anak sesuai dengan namanya Islamic Talent School (ITS). Bakat yang ditampilkan para siswa, menurutnya, luar biasa untuk di usianya. Ia berharap wali wali murid bisa selalu mengawal dan menjaga pertumbuhan anak sampai mereka menjadi anak yang berbudi luhur.

Ustaz Aris selaku ketua pelaksana mengungkapkan konsep acara akhirusanah tahun ini memang dibuat berbeda. Tema nuansa Jawa dipilih agar generasi selanjutnya mampu menjaga budaya Nusantara yang kaya. “Sentuhan budaya dan modernitas itu keren,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya