Soloraya
Minggu, 20 Agustus 2023 - 20:45 WIB

Tampilkan Teatrikal Keren, Karnaval di Girimarto Wonogiri Panen Pujian Warganet

Maymunah Nasution  /  Suharsih  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aksi teatrikal yang menggambarkan kerja rodi zaman penjajahan Jepang ditampilkan dalam karnaval di Kecamatan Girimarto, Wonogiri, Minggu (20/8/2023). (Instagram @kabarwonogiri.official)

Solopos.com, WONOGIRI — Karnaval Budaya untuk memeriahkan HUT ke-78 Kemerdekaan RI tak hanya digelar di wilayah Kecamatan Wonogiri pada Minggu (20/8/2023) melainkan juga di kecamatan lain, termasuk Girimarto.

Karnaval di Girimarto bahkan menuai banyak pujian dari warganet karena menampilkan aksi teatrikal keren. Pengamatan Solopos.com dalam video yang diunggah akun Instagram @kabarwonogiri.official, Minggu, ada aksi teatrikal yang menggambarkan kesengsaraan rakyat saat harus kerja rodi di masa penjajahan Jepang.

Advertisement

Aksi teatrikal itu ditampilkan oleh warga Desa Selorejo, Kecamatan Girimarto. Tampak dalam video itu beberapa orang dengan tangan dipasung kayu sementara beberapa orang berbaju putih mengelilingi sambil menodongkan pistol. Orang-orang berbaju putih itu kemudian terlibat baku tembak dengan pejuang bersenjata bambu runcing.

Suasana pertempuran makin hidup dengan nyala flare yang tampak seperti asap dari letusan pistol dan senapan. “Sumpah merinding kak.. Keren. Isinya karnaval hari ini keren-keren dari berbagai desa di Kecamatan Girimarto… Banyak edukasi dan potensi,” tulis keterangan unggahan tersebut.

Advertisement

Suasana pertempuran makin hidup dengan nyala flare yang tampak seperti asap dari letusan pistol dan senapan. “Sumpah merinding kak.. Keren. Isinya karnaval hari ini keren-keren dari berbagai desa di Kecamatan Girimarto… Banyak edukasi dan potensi,” tulis keterangan unggahan tersebut.

Di kolom komentar, warganet lain juga menyampaikan kebanggaannya karena atraksi yang keren pada karnaval budaya di Girimarto, Wonogiri, itu. “Mantap kak itu dari desa ku watuluyu Selorejo,” tulis salah satu warganet di kolom komentar.

“No koment… SANGAT KEREN.. original karnaval Indonesia,” timpal warganet lainnya.

Advertisement

Dalam video aksi teatrikal yang diunggah di akun Instagram @kabarwonogiri.official, ditampilkan peragaan orang yang dulunya berpunya berubah menjadi tidak berpunya gara-gara main game tersebut. Semua harta benda dijual hanya demi bisa main game dan terbuai iming-iming bisa menang padahal semua itu hanyalah permainan.

PKL Dapat Limpahan Rezeki

Sebelumnya, karnaval budaya di Kecamatan Wonogiri juga dibanjiri ribuan penonton. Kondisi itu disyukuri oleh para pedagang kaki lima (PKL) yang mendapat limpahan rezeki karena omzetnya naik berlipat.

Seorang pedagang bakso bakar yang terhimpun dalam paguyuban PKL Alun-alun Krida Bakti Wonogiri, Widodo, mengatakan omzetnya meningkat dua kali lipat saat karnaval budaya Kecamatan Wonogiri, Minggu pagi hingga siang.

Advertisement

“Hampir dua kali lipat omzetnya, dari pukul 10.00 [WIB] tadi dagangan saya sudah ludes dan malah harus nambah lagi, ini pun udah mau habis juga,” ujar Widodo saat ditemui Solopos.com setelah pawai budaya, Minggu.

Widodo berpendapat acara hiburan gratis seperti pawai budaya dan semacamnya lebih menguntungkan bagi PKL di Wonogiri.

“Kalau pawai ini memang selalu bikin jualan saya dan pedagang lain ramai, karena yang nonton bareng-bareng satu keluarga dan termasuk anak-anak kecil yang jajan, beda kalau event besar yang berbayar seperti konser,” papar Widodo.

Advertisement

Menurutnya, acara besar yang beberapa kali terselenggara di Alun-alun Krida Bakti tidak terlalu berdampak pada pendapatan PKL. Hal ini karena akses acara terbatas sehingga PKL diarahkan berjualan di lokasi yang cukup jauh dari lokasi event.

Kondisi tersebut membuat penonton enggan untuk jajan makanan yang dijual PKL sekitar Alun-alun Krida Bakti, terutama karena setiap kali memasuki venue ada pemeriksaan pengunjung. Menurutnya, hal tersebut juga diakui pedagang lain.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Solopos.com, pawai budaya dilaksanakan secara serempak di masing-masing kecamatan di Kabupaten Wonogiri pada Minggu (20/8/2023). Penyelenggaraan karnaval di Kecamatan Wonogiri melibatkan 43 kontingen dengan perincian 23 kontingen sekolah serta 20 kontingen umum.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif