Soloraya
Jumat, 31 Januari 2020 - 21:28 WIB

Tanah Bergerak, Kursi Beton di Taman Sukowati Sragen Ambrol

Muh Khodiq Duhri  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi kursi beton di kompleks Taman Sukowati Sragen yang ambrol, Jumat (31/1/2020). (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN -- Salah satu fasilitas berupa kursi beton yang dibuat melingkar di kompleks Taman Sukowati, Sragen, ambrol sejak Kamis (30/1/2020).

Ambrolnya kursi beton untuk penonton seni pertunjukan itu disebabkan pergerakan tanah seiring datangnya musim hujan.

Advertisement

Pantauan Solopos.com di lokasi, Jumat (31/1/2020), kursi beton itu ambrol sepanjang sekitar 2 meter. Puing-puing kursi beton itu masih berserakan di lokasi.

Sebagian besar bangunan kursi beton itu sudah retak-retak sehingga sudah tidak layak untuk diduduki pengunjung taman. “Sepertinya kursi beton melingkar itu dibangun di lahan yang belum diuruk tanah lebih dulu. Jadinya kursi beton itu mudah retak karena tanahnya labil,” jelas Abdul Aziz, 30, pengunjung Taman Sukowati asal Sragen Kulon saat ditemui Solopos.com di lokasi.

Bakal Jadi Miliarder, Warga Kebonarum Klaten Ini Malah Galau

Advertisement

Kursi beton itu dibangun saat Taman Sukowati masih bernama Taman Mandala Krida. Taman Sukowati merupakan gabungan dari Taman Mandala Krida dan Taman Tirtasari.

Ruang terbuka hijau ini resmi berganti nama menjadi Taman Sukowati pada April 2019 lalu. Kini, pengelolaan Taman Sukowati menjadi kewenangan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Sragen.

Kabid Pengawasan Permukiman Disperkim Sragen, Budi Wibowo, mengaku sudah mengetahui ambrolnya kursi beton di Taman Sukowati. Menurutnya, kursi beton itu ambrol dipengaruhi tingginya intensitas hujan akhir-akhir ini.

Advertisement

Ngemplang Pajak Rp5,1 Miliar, 2 Eks Direktur Perusahaan Properti di Purwokerto Dipidanakan

“Saya sudah meminta teman-teman supaya puing-puing bangunan yang ambrol itu dibersihkan,”ujar Budi.

Budi mengakui tingkat kerusakan pada kursi beton itu sudah cukup parah. Selain ambrol, bagian lain kursi beton itu juga sudah retak-retak sehingga tidak cukup aman bagi pengunjung.

Bila tidak bisa diperbaiki, Disperkim Sragen bakal meratakan bangunan kursi beton melingkar dengan diameter sekitar 6 meter tersebut. “Pecahnya keliling, tidak aman kalau area tersebut dimanfaatkan,” papar Budi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif