Soloraya
Sabtu, 11 Maret 2023 - 09:36 WIB

Tanah Leluhur & Kembang Dibawa saat Boyongan Pedagang ke Pasar Sukowati Sragen

Tri Rahayu  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pedagang membawa spanduk dengan tulisan nama pedagang saat kirab boyongan pedagang ke Pasar Sukowati, Sragen, Sabtu (11/3/2023). (Istimewa/Hargiyanto)

Solopos.com, SRAGEN — Ratusan pedagang mengikuti Kirab Boyongan dari Pasar Nglangon dan Pasar Joko Tingkir menuju ke Pasar Sukowati Nglangon, Sragen, Sabtu (11/3/2023) pagi. Setiap kelompok pedagang membawa spanduk dan menampilkan pakaian tradisional masing-masing.

Mereka memasuki gerbang barat Pasar Sukowati. Petugas pembuka jalan pun mulai beraksi membawa sapu lidi menyapu di depan rombongan kirab. Orang menyapu menjadi simbol bersih-bersih dari semua rintangan dan hambatan yang dihadapi pedagang.

Advertisement

Rombongan Sekda Hargiyanto dan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) ikut bergabung dalam rangkaian kirab tersebut. Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati turut serta mendampingi pedagang saat boyongan itu.

Setelah upacara adat boyongan dimulai. Bancaan disiapkan lengkap dengan nasi tumpeng. Perwakilan pedagang mengucapkan terima kasih kepada Bupati karena sudah dibangunkan pasar yang baru.

Para pedagang juga membawa tanah leluhur dan kembang setaman serta jajan pasar dalam upacara tradisi tanam tanah. Seremonial boyongan dilakukan oleh para pedagang yang membwa gunungan, tumpengan, bersama punakawan berkeliling setelah didoakan.

Advertisement

“Bagaimana rasanya pagi ini?” tanya Bupati Yuni mengawali pidatonya. Pertanyaan itu disambut dengan satu kata “Senang!” oleh para pedagang. “Tadi pagi bangun tidur ada rasa yang tidak enak, tidak?” tanya Yuni lagi. “Tidak!” sahut pedagang.

Yuni bersyukur alhamdulillah. Dia mengatakan sekarang pasarnya bisa ditempati dan para pedagang siap menjual dagangannya. Dia berdoa semoa Allah memberi berkah dan rezeki yang lancar serta jangan lupa bersedekah.

“Pasar ini kebanggan kita. Pasar ini lebih besar daripada Pasar Kota Sragen. Pasar ini harus ramai, baik, dan dijaga bersama-sama. Kebersihan jangan lupa. Kalau pasarnya bersih, pengunjung nyaman, dan mau kembali belanja lagi. Daripada ke mal lebih baik ke pasar karena di mal tidak ada tawar menawar dan ngobrol nyaman. Di pasar malah nambah silaturahmi,” ujarnya.

Advertisement

Yuni berpesan Pasar Sukowati jangan sampai digunakan untuk kegiatan yang tidak baik. Bupati meminta kalau ada indikasi kegiatan tidak baik agar diingatkan. Yuni menyampaikan kebetulan Presiden Joko Widodo juga hadir ke Sragen yang bareng dengan acara boyongan, semoga bisa jadi berkah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif